TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR RI telah memanggil Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita perihal rencana impor beras.
Dalam rapat dengar pendapat, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Djuwarno menyindir data yang diberikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Pasalnya data tersebut menunjukan stok beras aman, namun kenyataannya semakin menipis.
"Kita mendengar Menteri Pertanian bilang beras cukup, kita sudah swasembada. Faktanya Menteri Perdagangan ambil delik impor beras karena stok langka," ujar Teguh di ruang rapat komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Teguh pun menyayangkan data yang disajikan pemerintah tidak sesuai dengan kenyataan. Hal itu kata Teguh memberikan persepsi yang buruk kepada masyarakat.
"Data penyampaian informasi stok tidak akurat kepada publik," kata Teguh.
Politisi PAN ini juga mendapat laporan dari Ombudsman terkait kesalahan administrasi dalam distribusi beras. Hal itu kata Teguh yang menyebabkan kelangkaan stok dan harga beras jadi mahal.
"Pemantauan Ombudsman di 31 provinsi peta keluhan pedagang dapat pasokan pas-pasan tidak merata, harga meningkat tajam sejak Desember," kata Teguh.