News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendiri Matahari Meninggal

Cerita Hari Darmawan yang Sering Beda Pendapat dengan Putri Sulungnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Darmawan dan Suzy Darmawan

TRIBUNNEWS.COM -- Meninggalnya pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan membuat banyak pihak terkejut.

Pasalnya, Hari yang merupakan pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) di Puncak Bogor ini meninggal secara tiba-tiba.

Ia sempat dikabarkan menghilang pada malam hari di villanya yang berada persis di samping Sungai Ciliwung.

Hari diketahui tiba-tiba hilang saat sang sopir, tengah mengambil air minum miliknya di mobil.

Saat kembali ke villa, Hari sudah tak ada dan sempat dicari ke berbagai tempat oleh warga.

Nahas, keesokan harinya Hari ditemukan sudah meninggal dunia dan tersangkut di bebatuan di Sungai Ciliwung.

Sejak 50 tahu yang lalu, Hari menikah dengan sang istri Anna Janti.

Dari pernikahan itu, Hari dikarunai tiga orang anak.

Satu di antara anak Hari Darmawan yang juga meningispirasi adalah Suzy Darmawan Hutomo atau lebih akrab disapa Suzy Hutomo.
Perempuan berambut pendek itu kini menetap di Bali bersama sang suami, Hutomo Santoso.

Ia merupakan pemegang gelar BBA dari National University of Singapore.

Suzy juga merupakan alumni Fashion Institute of Technology, New York.

Karirnya ia mulai sebagai desainer dan di bidang merchandise.

Awal kesuksesannya datang saat ia bekerja di The Body Shop Singapore sebagai Provider Manager.

Suzy kemudian mengalami kenaikan pangkat hingga menjadi Wakil The Body Shop untuk wilayah Asia Timur.

Suzy lalu membangun Body Shop di Indonesia bersama sang suami, Hutomo Santoso pada tahun 1992 di bawah naungan PT Monica Hijau Lestari.

Selain The Body Shop Indonesia yang kini memiliki 52 gerai, Suzy mengembangkan merek fashion seperti Alma, M2000, PS, Color Box dan Cornwall Garden di bawah bendera PT Almanda Nuansa Cipta.

Ia juga diketahui mengembangkan bidang usahanya dengan mendirikan beberapa perusahaan lain, seperti Centro Department Store.

Selain itu ia juga mengembangkan bisnis restoran sehat Kenny Roger’s Roaster dan supermarket sehat Kemchicks.

Diketahui sebelumnya bahwa ayahnya, Hari Darmawan adalah pelopor ritel di Indonesia melalui jaringan Matahari Departement Store.

Dilansir dari rustikaherlambang.com, dalam sebuah wawancara majalah bisnis, Hari memuji anak perempuan sulungnya itu.

”Dia memang dilahirkan untuk menjadi pedagang besar,” ujar Hari Darmawan.

Namun meski begitu, Suzy mengakui bahwa ia ingin sekali berada di luar bayang-bayang ayahnya.

Ia juga lebih suka “menanggalkan” nama Darmawan di belakang namanya.

Kemudian menggantinya dengan nama belakang sang suami, Hutomo.

”Dari awal, saya tidak ikut bisnis ayah dari bawah. Dia go public, saya sudah tidak ikut. Basicly saya adalah orang independen," ucap Suzy.

Ia kemudian menyebutkan bahwa dukungan suaminya adalah hal utama.
Meski begitu, peran ayahnya tetap diakui Suzy adalah pengaruh besar untuk dirinya.

“Dia mendidik saya dengan baik. Dia mengajar saya dari kecil agar berpikiran nobody owes u anything. Artinya, saya harus kerja keras untuk meraih yang saya inginkan," ucapnya.

Namun ia tak menampik kalau dirinya dan sang ayah sering saling berbeda pendapat.

Apalagi dalam hal bisnis, keduanya memiliki cara pandang yang sangat jauh berbeda.

Ini membedakan dengan style ayahnya yang beranggapan bahwa perusahaan itu seperti anak.

Karena itulah sejak awal, Suzy memilih meninggalkan bisnis ayahnya yang sudah besar.

“Menurut saya, bisnis itu memiliki nyawa sendiri yang akan berjalan menurut nasibnya. Tugas kita adalah menjaga, membantu semua orang untuk terus tumbuh, tetapi harus profit juga, karena semakin banyak orang bergantung pada kita,” katanya.

Ia menyadari, semakin besar perusahaannya, semakin besar pula tanggung jawabnya untuk seluruh karyawannya.

“Karena itu kita harus selalu hati-hati dalam bertindak. Sebab setiap keputusan kita memiliki dampak yang sangat besar pada banyak orang. Kita tidak untuk membesarkan size, tapi quality. Bagaimana membuat orang semakin hari semakin berkembang. Buat saya, ini prinsip yang sangat serius.”

Dan ini artinya ia berbeda pendapat dengan ayahnya yang lebih mementingkan size, dimata Suzy.

“Ini hanya gap antar generasi saja," tandasnya. (Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sering Beda Pendapat dengan Sang Ayah, Begini Potret Putri Sulung Hari Darmawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini