PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal menerapkan teknologi biometrik untuk meningkatkan keamanan saat bertransaksi. Hal tersebut dilakukan perseroan pasca mengevaluasi terjadinya aksi skimming di Kediri beberapa waktu lalu.
Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, dengan menggunakan teknologi tersebut, transaksi perbankan, khususnya secara digital bisa lebih aman.
Pasalnya, biometrik ini memungkinkan penggunanya bisa memverifikasi identitas tanpa password. Teknologi ini juga bergantung pada karakteristik biologi yang unik seperti sidik jari dan retina mata untuk memverifikasi identitas ke sistem elektronik.
“BRI akan memulai (teknologi biometrik), tapi ini harus distandardisasi terlebih dulu,” kata Indra di acara media gathering di Intercontinental Hotel, Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2018).
Standardisasi tersebut, kata Indra sangat diperlukan karena untuk memudahkan nasabah dalam melakukan otentifikasi melalui teknologi biometrik. Dia menyebut untuk saat ini, perseroan menilai penerapan teknologi biometrik sudah hadir di beberapa ponsel pintar berbasis iOS maupun Android.
“Sekarang teknologi mobile sudah membawa biometric, pakai handphone, ada iOS atau android, kita menginginkan adanya standarisasi,” ungkap dia.
Untuk itu, rencana perseroan menerapkan teknologi biometrik tersebut, BRI akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk meminta izin. Dia menambahkan, adanya teknologi biometrik tersebut bisa mendeketsi fraud secara lebih efektif. (*)