Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (23/3/2018) anjlok hampir 2 persen setara 122 poin ke level 6.138,10 poin.
RTI Infokom mencatat, pagi ini sebanyak 2,06 miliar unit saham ditransaksikan senilai Rp 1,08 triliun dengan frekuensi sebanyak 60,242 kali.
Terpantau sebanyak 260 saham melemah, 39 persen saham menguat dan 64 saham bergerak stagnan.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada dalam risetnya mengungkapkan, pergerakan IHSG yang gagal mempertahankan kenaikannya dapat membuat laju IHSG kembali ke zona merahnya dan membuat peluang kenaikan kembali terhalangi.
Baca: Prostitusi Online di Aceh Besar Terungkap Setelah Polisi Menyamar dan Memesan Dua Wanita di Hotel
Lebih lanjut dia menjelaskan, pergerakan IHSG cenderung berbalik melemah.
Adanya berita positif dari The Fed yang memberikan kepastian dengan kenaikan suku bunga sebanyak 25 bps nya membuat laju IHSG terkoreksi cukup dalam pagi ini.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga 7D-RR di level 4,25 persen.
Di sisi lain, kata Reza, masih variatifnya laju bursa saham Asia tampaknya menahan kenaikan IHSG.
"Kembali naiknya laju rupiah dan aksi beli asing tampaknya tidak cukup kuat menahan volume jual yang terjadi," ungkap Reza.
Baca: Mahfud MD Bertemu Luhut Panjaitan Tak Bicara soal Pilpres Tapi Hanya Untuk Makan Singkong Goreng
Tercatat di perdagangan sebelumnya, pelaku pasar asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 126,86 miliar dari sebelumnya aksi jual bersih Rp 775,15 miliar.
"Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6215-6225 dan resisten 6374-6284," kata Reza.