TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan infrastruktur di Tanah Air kian pesat berkembang, baik di ibu kota maupun di daerah. Gedung-gedung yang dibangun vertikal menjadi pilihan mengingat keterbatasan lahan di sebagian wilayah seperti di Jakarta.
Dalam membangun gedung bertingkat khususnya diatas lima tingkat, banyak hal yang harus diperhatikan, terutama aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Mengingat pentingnya aspek K3 pada perusahaan Elevator dan Escalator, Ditjen Pengawasan Norma K3 bersama Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator Indonesia (APPLE Indonesia) kembali menyelenggarakan “Sosialisasi K3 Elevator dan Eskalator” yang diperuntukkan bagi perusahaan pemegang merk dan kontraktor elevator escalator yang ada di Indonesia.
Bersamaan dengan acara sosialisasi K3 elevator dan eskalator diadakan juga Pre-Launching Indonesia Lift & Eskalator Expo 2018.
Indonesia Lift & Eskalator Expo 2018 menampilkan perusahaan pemegang merek lift & escalator dari Indonesia dan mancanegara, sejumlah perusahaan lift & escalator kelas dunia diharapkan dapat ikut serta.
“Pameran ini sangat diperlukan di Indonesia, seiring dengan semakin pesatnya laju pembangunan infrastruktur,” tutur Sukur Sakka, Direktur Utama PT. Wahyu Promo Citra, selaku panita penyelenggara, Sabtu (31/3/2018).
Baca: Masih Ingat Dawsons Creek? 20 Tahun Berlalu, Simak Perubahan Wajah Para Pemeran, Berubah Drastis!
“Kalau dilihat dari perkembangan pabrikan sebenarnya memang belum banyak di Indonesia, dan masih di tahap perakitan, maka itu didorong oleh Kementerian Perindustrian supaya berkembang lebih pesat lagi agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” tambah Sukur.
Pameran 3rd Indonesia Lift & Escalator Expo 2018 merupakan bagian dari pameran “Indonesia Building Mechanical & Electrical Expo 2018 (INABUILDING ME)” yang diadakan pada tanggal 11-13 Juli 2018 di Jakarta International Expo Kemayoran.
Event yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini akan mengkoneksikan antara tiga pihak, yakni produsen atau parbrikan lift dan escalator, lalu user atau building owners, building engineer, developers, kontraktor & konsultan mechanical & electrical, serta pihak pemerintah.
Pameran berkonsep business to business ini rencananya diikuti sebanyak 143 perusahaan dari 14 negara dan ditargetkan 15.000 pengunjung atau buyer potensial.
Selama pameran, diadakan sejumlah acara yang sangat penting dan bermanfaat termasuk seminar, bisnis forum, business gathering, presentasi teknologi dan produk. Acara tersebut dapat diikuti oleh semua kalangan bisnis yang terkait tanpa dikenakan biaya.
Pameran ini juga didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja serta sejumlah asosiasi professional seperti:
Building Engineers Association (BEA) Indonesia, Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI), Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Asosiasi Produsen Kabel Listrik Indonesia (APKABEL), Asosiasi Produsen Pemborong Lift & Eskalator (APPLE), Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Steel Indonesia, Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI).
Kemudian Asosiasi Ahli Teknik Hotel Indonesia (ASATHI), Perkumpulan Praktisi Pendingin dan Tata Udara (APITU), Himpunan Ahli Konservasi Energi (HAKE) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Real Estate Indonesia (REI), Indonesian Fishery Product Processing & Marketing Association (AP5I) dan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI).