TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gunung Bara Utama (GBU), telah menandatangani kontrak jangka panjang selama 5 tahun dengan opsi perpanjangan selama 2 tahun, dengan PT Bis Industries.
GBU merupakan anak perusahaan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sementara Bis Industries merupakan anak perusahaan dari Bis, perusahaan penyedia jasa logistik pertambangan yang terkenal dari Australia.
Bis akan menyediakan truk trailer dengan kapasitas 160 ton per unit.
Melalui kerja sama kontrak ini, maka diharapkan GBU dapat memenuhi target produksi batu bara sebesar 3,5 juta metrik ton di tahun ini, dan meningkat produksinya menjadi 7 juta ton pada 2019.
"Saat ini terdapat 3 kontraktor yang sedang melakukan kegiatan penambangan, salah satunya Thiess, yang juga dari Australia, " kata Corporate Secretary TRAM, Asnita Kasmy dalam keterangan pers Senin (16/4/2018).
TRAM juga sedang dalam proses penjajakan kerja sama dengan beberapa konsesi di sekitar GBU dan beberapa konsesi di Kalimantan Tengah dalam bidang logistik pertambangan.
Baca: Diduga karena Pipa Minyak Bocor, Kapal Kargo Bermuatan Batu Bara Nyaris Terbakar
Asnita berharap ke depannya potensi kinerja perseroan akan meningkat dengan adanya kerja sama di bidang logistik pertambangan tersebut