Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membuka lebar penerbangan internasional melalui kebijakan Open Sky.
Saat ini di rute internasional, maskapai penerbangan luar negeri lebih dominan ketimbang penerbangan internasional yang dilakukan maskapai lokal.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menyebutkan maskapai penerbangan Indonesia hanya menguasai 48 persen rute penerbangan internasional dari dan ke Indonesia.
Maka pemerintah mendorong maskapai-maskapai nasional untuk lebih menguasai penerbangan di Indonesia.
"Ini kebalik, harapannya nasional yang bisa menguasai pasar yang telah tercipta di Indonesia," kata Agus Santoso saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).
Baca: APBWI Usul Penanaman Bawang Putih Diperpanjang Hingga Desember 2018
Pemerintah optimis maskapai lokal mampu bersaing bahkan mengalahkan maskapai dari negara lain karena banyaknya jumlah penumpang domestik.
Agus mencontohkan dengan kenaikan jumlah penumpang internasional di Bandara Soetta yang terus meningkat sejak 2015 mulai dari 6,3 juta, naik menjadi 6,9 juta penumpang pada 2016 hingga 7,8 juta penumpang pada 2017 lalu.
"Tentu ini internasional flight naik signifikan. Diperkirakan tahun ini naik 13 persen. Ini selaras dengan patokan presiden yang harus bisa melayani 20 juta penumoang turis," kata Agus Santoso.