Sebagai bentuk realisasi dalam mempercepat dan mempermudah saluran distribusi produk kepada pihak wholesaler maupun retailer, Hartadinata juga membuat platform digital e-commerce bertajuk www.hrta.store untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan serta mendapatkan informasi mengenai desain produk terbaru secara real-time.
Dana yang didapatkan dari IPO sebesar Rp 314,7 miliar sudah terealisasi sepenuhnya untuk modal kerja sebesar Rp 130,6 miliar, belanja modal sebesar Rp 18,7 miliar, dan pembayaran pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 159,3 miliar.
Sementara itu, penggunaan dana IPO untuk pengembangan e-commerce sebesar Rp 6,2 miliar baru terealisasi sebesar Rp 4,9 miliar.
Sandra Sunanto menambahkan, untuk e-commerce, Hartadinata terus melakukan inovasi untuk mengembangkan platform ini dengan rencana ke depannya membuat platform digital untuk end consumers.
"Namun sebelum itu, Hartadinata ingin memastikan seluruh retail milik Hartadinata sudah tersebar di seluruh Indonesia agar proses pengiriman bisa berjalan lebih cepat," katanya.
Selama tiga tahun terakhir, kinerja Hartadinata menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, dimana CAGR pendapatan perseroan mencapai 23,2% dari Rp 1,336 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 2,483 triliun di tahun 2017.
Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pagi tadi, memutuskan bahwa penggunaan laba bersih perseroan diperuntukkan untuk dividen tunai kepada para pemegang saham perseroan sebesar Rp 27,6 miliar, cicilan dana cadangan sebesar Rp 22,5 miliar, dan modal kerja perseroan sebesar dan dicatat sebagai laba yang ditahan sebesar Rp 62,3 miliar.