News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Menko Darmin Sebut Langkah BI Naikkan Suku Bunga Sudah Tepa

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Perekonomian Darmin Nasution didampingi Chairman & CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky O Widjaja meninjau salah satu stan pameran dalam rangkaian International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) 2018 di Nusa Dua Bali. Lebih dari 400 peserta dari 30 negara berkumpul di Nusa Dua, Bali berdiskusi dan berbagi pengalaman untuk menghadirkan solusi melalui sains dan teknologi mampu mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit. TRIBUNNEWS/HO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Indonesia mengumumkan menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50 persen sesuai Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (18/5/2018).

Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution kenaikan suku bunga adalah hal yang tepat terlebih saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mencapai Rp 14.000.

"Sudah baguslah dinaikkan. Tentu akan ada pengaruhnya tapi seberapa besar kita akan lihat beberapa hari ini. Tapi itu langkah yang betul untuk menjawab situasi sekarang ini," ukata Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).

Kemudian adanya kenaikan suku bunga tersebut menurut Darmin akan berimbas kepada bunga kredit dari perbankan.

Namun pemerintah akan melakukan negosiasi agar bank tidak langsung menaikkan bunga supaya tidak mempengaruhi bunga pinjaman yanh sedang berjalan.

"Kita bisa mencoba meyakinkan bank jangan buru-buru merubah tingkat bunga supaya jangan mempengaruhi bunga pinjaman orang," kata Menko Darmin.

Baca: Kementerian ESDM Wajibkan Pegawai Serahkan Nomor Ponsel, E-mail dan ID Akun Media Sosial

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, keputusan menaikan suku bunga sebagai bagian dari upaya bank sentral menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kebijakan tersebut masih selaras dengan target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen pada 2018.

“BI tetap fokus dalam menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutur Agus Marto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini