TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menerbitkan surat utang berdenominasi asing (global bond) pada Mei ini dibatalkan. Pemicunya, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Tapi sejauh ini, kegiatan roadshow kebeberapa negara tetap berjalan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan PLN sudah melakukan roadshow ke tiga negara. Diantaranya, New York, Hongkong dan Singapura.
"Belum selesai (Mei 2018). Kita masih roadshow. Penawaran paling besar kemarin New York, karena kondisi nilai rupiah lagi down dan murah banget," ungkap Made saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Selasa(22/5) malam.
Untuk jumlah penerbitan global bond, Made masih enggan menyebutkan angkanya. Tapi yang pasti keperluannya adalah untuk mendanai pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 10.000 Megawatt (MW) yang masuk kedalam megaproyek 35.000 MW.
"Kami cari dana sekarang itu kalau total pembiayaan 10.000-an MW hanya Rp 385 triliun. Itu jauh lebih murah dari pada pembelanjaan IPP," ungkap Made.
Made menambahkan penerbitan global bond juga tidak akan dilakukan pada mei ini karena melemahnya harga rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 14.200.
"Jadi jangan diambil sekarang. Kalau dari sekarang nanti pengembaliannya tinggi sekali," tandas Made.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Rupiah melemah, PLN tunda penerbitan global bond pada bulan ini