Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada transaksi Jumat pekan lalu, ditutup menguat 0,49% menjadi 5.975,74. Pada hari ini (28/5), peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan masih terbuka, meskipun ancaman koreksi tetap menghantui pasar modal domestik.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, potensi profit taking masih bakal membayangi perdagangan saham hari ini.
"Apalagi makroekonomi domestik belum ada sentimen positif," kata Nafan, Minggu (27/5/2018).
Secara teknikal, IHSG juga sudah menunjukkan sinyal koreksi wajar terlebih dahulu. Nafan memperkirakan, transaksi di pasar saham lokal akan cenderung sepi.
Nafan memperkirakan IHSG pada hari ini akan mengalami koreksi. Indeks akan bergerak antara support 5.992 dan resistance 6.029.
Baca: Lima Hal Tentang Alif Hidayat, Bocah Yatim yang Berbuka dan Sahur dengan Garam dan Mimpi-mimpinya
Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar juga mengemukakan pada hari ini IHSG berpotensi melemah.
"Sentimennya, pelaku pasar akan taking profit dulu setelah IHSG menguat dalam dua hari berturut-turut." tutur dia, kemarin.
Baca: Bidik Milenial, Suzuki Nex II Siap Jadi Pesaing Honda BeAT, Dibanderol Mulai Rp 13,950 Juta
Sedangkan dari pasar global, ada sentimen geopolitik setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara membatalkan pertemuan. Faktor lainnya, harga minyak mentah yang anjlok lebih dari 1% berpotensi memberikan tekanan bagi pasar saham.
William memprediksi, IHSG pada hari ini akan mencatatkan koreksi secara sehat dan bergerak antara level support 5.951 dan resistance 5.992.