TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) Senin tadi (28/5) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta. RUPS ini dipimpin langsung oleh Rina R. Maksum selaku Presiden Direktur PT Dyandra Media International Tbk.
Salah satu keputusan penting RUPS tahun ini adalah pergantian sejumlah anggota Komisaris dan Direksi DYAN. Sebanyak 3 (tiga) nama baru masuk ke dalam jajaran Komisaris dan Direksi menggantikan yang lama. Susunan anggota Komisaris dan Direksi perseroan yang baru adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Lilik Oetama
Komisaris : Emmanuel Ernawan
Komisaris : Lo Stefanus
Komisaris Independen : Bambang Trisulo
Komisaris Independen : Widi Krastawan
Direktur Utama : Rina R. Maksum
Direktur : Ery Erlangga
Direktur : Adrian Sebastian Herlambang
Direktur : Sri Mulyani
Direktur Independen : Maryamto Sunu
Presiden Direktur DYAN, Rina R. Maksum menegaskan bahwa seluruh anggota direksi perseroan bertekad melaksanakan program konsolidasi usaha yang menjadi prioritas DYAN pada tahun 2018.
Program konsolidasi tersebut mencakup beberapa kegiatan utama, yaitu tahun 2018 Perseroan berkomitmen akan terus memperbaiki kinerja dan peningkatan penjualan melalui berbagai aspek, diantaranya menghadirkan inovasi pada event dan pameran, berkompetisi dalam bisnis digital, penyelenggaraan event internasional di ruang konvensi milik Perseroan dan akan tetap mencanangkan efisiensi dalam menjalankan bisnis Perseroan untuk mencapai target laba yang lebih baik.
Direksi percaya, program konsolidasi usaha itu akan memperbaiki kinerja keuangan perseroan pada tahun 2018. Dalam jangka panjang, strategi tersebut akan menciptakan pondasi yang kuat bagi rencana pengembangan bisnis DYAN di masa mendatang.
DYAN Membukukan Keuntungan Bersih Rp 9.1 milliar Di dalam RUPS ini, direksi perseroan juga telah memaparkan mengenai kinerja keuangan 2017.
Rina R. Maksum mengatakan, bahwa sebagaimana diketahui bersama pada tahun 2017 kondisi perekonomian Indonesia maupun global mulai mengalami perbaikan.
Pemulihan ekonomi global dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai 3,7%. Sederet negara ASEAN juga mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2017.
"Berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 5,07% Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2017 ini sejalan dengan meningkatnya ketahanan fundamental perekonomian. Angka inflasi berhasil terjaga pada level 3,61%, surplus neraca pembayaran berlanjut dan stabilitas nilai tukar Rupiah juga terjaga. Ini semua berdampak pada penguatan fundamental industri selama tahun 2017. Dengan kondisi perekonomian tersebut, secara spesifik peluang industri MICE di Indonesia menjadi lebih baik. Karena itu, Perseroan memanfaatkannya sebagai momentum untuk terus memperbaiki kinerja Perseroan di tahun 2017, yang tercermin dari membaiknya kinerja operasional dan keuangan terutama pada pilar bisnis event dan exhibition organizer yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” papar Rina R. Maksum.
Pada tahun 2017, DYAN mencatatkan perbaikan kinerja keuangan yang signifikan. Walaupun pendapatan bersih perseroan pada tahun 2017 turun 4% atau sebesar Rp. 37 Miliar dari Rp 899 Miliar menjadi Rp 861 Miliar.
Namun, laba tahun 2017 tercatat sebesar Rp. 9,1 Miliar mengalami peningkatan 115% dari rugi tahun 2016 sebesar Rp. 59,6 Milliar. Peningkatan laba ini dipengaruhi oleh efisiensi dan pengendalian biaya pada berbagai aspek di seluruh unit bisnis.