Soros juga menginginkan agar Uni Eropa melindungi perbatasan eksternal, namun tetap terbuka untuk migran yang sah. Dia berpendapat bahwa gagasan "benteng Eropa" tidak realistis.
Dia membuat sketsa rencana untuk mendanai pendidikan yang lebih baik dan pengangguran di Afrika dengan biaya 30 miliar euro (US$ 34,7 miliar) per tahun.
Soros mengklaim, hal ini akan membendung mereka yang mencari perlindungan.
Soros mengatakan krisis ini menjadi krisis Uni Eropa dan pembiayaan dapat diatur melalui kapasitas pinjaman Uni Eropa yang sebagian besar tidak terpakai.
Masalah terakhir adalah "disintegrasi wilayah" di mana fokus utama Soros adalahBrexit.
Soros menggambarkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa sebagai hal yang "sangat merusak" dan "berbahaya bagi kedua belah pihak". Dia berpendapat, Brussels harus mengubah citra Uni Eropa sebagai sebuah asosiasi bahwa negara-negara ingin bergabung.
Dia mengklaim hal ini bisa dicapai dengan menerima bahwa euro sebagai mata uang memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan dan bahwa status dua-tier dari zona euro dan negara-negara zona non-euro harus diakhiri.
Soros mengatakan gagasan "multi-speed Eropa" di mana semua negara bergerak untuk integrasi lebih lanjut harus ditinggalkan dan diganti dengan gagasan "multi-track Eropa" di mana negara-negara anggota memiliki lebih banyak pilihan atas arah politik dan ekonomi mereka.
Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber : CNBC dan Bloomberg