Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, MERAK -- Selama lima hari periode mudik, mulai dari tanggal 8 Desember lalu, Pertamina mengadakan Kiosk Pertamax yang menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam bentuk kemasan.
General Marketing Operation Region (MOR) III, Erry Widiastono menyebutkan Kiosk Pertamax yang tersebar di tol-tol fungsional itu berhasil mengurangi kepadatan di rest area sepanjang jalur mudik.
Hal tersebut berdasarkan testimoni para pembeli yang lebih memilih beli di Kiosk Kemasan karena tidak perlu mengantre seperti di SPBU dan harganya pun sama seperti di SPBU.
"Ternyata laku juga yang kemasan, kenapa mereka beli kemasan kenapa gak di SPBU karena alasan macet sedangkan harga sama juga," ungkap Erry saat ditemui di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (12/6/2018).
Baca: Pengguna Transportasi Umum ke Timur Bulungan Sepi Peminat
Berdasarkan data Satgas RAFI ( Ramadhan dan Idul Fitri) 2018, hingga Senin (11/6), 90 persen konsumsi layanan BBM Kemasan terserap di wilayah Jawa Tengah yakni mencapai lebih dari 340 ribu liter.
Sementara secara nasional konsumsi layanan BBM kemasan mencapai lebih dari 380 ribu liter. Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat sampai hari ini
Erry menyebutkan BBM Kemasan jenis Pertamax tahun ini paling banyak diserbu masyarakat dibandingkan jenis BBM lainnya.
"Intinya gini, kali ini yang banyak laku pertamax, kami menjual Bahan Bakar Khsusu (BBK) yang kemasan yang paling banyak laku Pertamax ada beberapa kemasan dex tapi yang paling tinggi pertamax," kata Erry.
Untuk harga, Pertamax di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur harganya Rp 8900/liter, Pertamina Dex di Jawa Barat Rp 10.100/liter, sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 10.150/liter.