TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan di bidang jasa pelayaran terminal kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menetapkan harga penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 1.640 per lembar saham.
Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tersebut melepas 509 juta lembar saham dengan free float 28 persen dari jumlah saham.
Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono, dalam paparan publik di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan, sebesar 50 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. Sebesar 25 persen untuk pembayaran kontrak sewa lahan jangka panjang di Jakarta Utara.
Baca: Nilai Investasi di Kulonprogo Meningkat Rp 4 Triliun Setelah Adanya Proyek Bandara NYIA
"Sisanya 25 persen untuk modal kerja," ujarnya.
Sebelumnya, perseroan melakukan roadshow bagi para investor di dalam maupun luar negeri. Untuk investor dalam negeri roadshow antara lain dilaksanakan di Jakarta.
Sementara itu, untuk investor internasional Perseroan melakukan roadshow kepada 60 investor institusi di Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Korea Selatan dan Inggris.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pernyataan efektif untuk IPCC pada tanggal 28 Juni 2018. Sementara itu, masa penawaran IPCC akan dilakukan pada tanggal 2-3 Juli 2018.
Saham perusahaan bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal tersebut akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 2018.
Dalam aksi korporasi ini, IPCC menunjuk dua perusahaan sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Adapun RHB bertindak sebagai Agen Penjual Internasional.