Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru saja melunasi utang dalam bentuk obligasi senilai Rp 2 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menjelaskan obligasi tersebut dilakukan sesuai jadwal jatuh tempo dengan tenor lima tahun dari tahun 2013 hingga 2018.
"Suku bunganya sebesar 9,25 persen per tahun yang dibayar setiap tiga bulan," kata Pahala melalui keterangan resminya, Jumat (6/7/2018).
Pahala juga menekankan pelunasan obligasi sebagai komitmen Garuda untuk memenuhi kewajiban perseroan terkait penerbitan surat hutang dan juga komitmen kepada investor.
"Seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan, Garuda Indonesia akan selalu memenuhi kewajiban secara tepat waktu dan memenuhi seluruh komitmennya kepada para investor," kata Pahala.
Dana dari hasil penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun tersebut digunakan Garuda untuk ekspansi usaha dan peremajaan armada.
Baca: Suzuki Bandit 150 Akan Diluncurkan Bulan Agustus
Realisasinya terdiri dari 80 persen pembayaran uang muka pembelian pesawat dan 20 persen digunakan sebagai modal untuk pembayaran sewa pesawat.
Dari sisi keuangan, selama kuartal I 2018 Garuda berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,9 persen menjadi 983 juta dolar AS atau setara Rp 13,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 910,7 juta dolar AS.
Maskapai berplar merah itu juga berhasil menekan kerugian maskapai hingga sebesar 36,5 persen menjadi 64,3 juta dolar AS atau setara Rp 868 miliar (Kurs Rp 13.500).