News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jika Trump Naikkan Tarif Mobil Impor, Ini Dampaknya Pada Mobil Berkomponen Asing

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Mercedes Benz saat hendak dikirim ke pelabuhan di Bremerhaven, Jerman Utara, pada 1 Juni 2018

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Harga mobil baru bisa melonjak antara USD 1.400 hingga USD 7.000 untuk seri terlaris, jika administrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bergerak maju dengan tarif pada mobil impor dan suku cadang mobil.

Pernyataan tersebut disampaikan Peterson Institute for International Economics.

Dalam analisis selanjutnya, Peterson menghitung dampak harga pada kendaraan dalam tiga kategori, yakni mobil compact, SUV compact dan Crossover, serta SUV mewah dan Crossover.

Pengkategorian itu berdasar pada merk-merk terlaris di tahun 2017 lalu.

Dengan menggunakan harga yang ditetapkan pada 2018, AS menambahkan 1 persen untuk tarif alumunium dan baja, serta 25 persen lainnya untuk semua kendaraan asing.

"Semua mobil di pasar AS memiliki beberapa komponen asing," kata Jeremie Cohen Setton, rekan penelitian Peterson.

Dilansir dari laman CNBC, Jumat (20/7/2018), Peterson mengatakan bahwa biaya rata-rata semua mobil akan naik karena adanya komponen asing.

Tidak peduli apakah itu diimpor atau dibuat di AS.

Misalnya, mobil compact, seperti Chevy Cruz, Nissan Sentra atau Honda Civic, rata-rata 51 persen merupakan konten asing.

Harga dasar USD 16.381 dari Chevy Cruz bisa melonjak menjadi USD 2.140 jika 100 persen dari tarif itu dibebankan ke konsumen.

Sementara mobil Sentra bisa melonjak hingga USD 3,075 menjadi USD 19.300, karena berdasar pada fakta bahwa mobil itu memiliki 80 persen konten asing.

Kenaikan biaya terbesar adalah pada beberapa model mewah, yang memiliki bagian paling asing atau dibuat di luar negeri.

Misalnya, harga dasar untuk kelas GLC Mercedes-Benz, dengan 100 persen konten asing, akan melonjak dari USD 36.846 menjadi lebih dari USD 45.400, jika tarif yang diusulkan diteruskan secara keseluruhan kepada konsumen.

Trump mengatakan dirinya mungkin akan 'menampar' tarif sebesar 20 hingga 25 persen pada mobil impor.

Ia pun telah meminta Departemen Perdagangan untuk mempelajari apakah impor kendaraan akan mengancam keamanan nasional.

Argumen tersebut merupakan argumen yang sama yang digunakan AS dalam memberlakukan tarif baja dan alumunium.

Pada saat yang sama, AS telah memberlakukan tarif 25 persen yakni sebesar USD 34 miliar pada barang-barang dari Tiongkok, termasuk dalam sektor otomotif.

Tiongkok pun telah membalas dengan menetapkan tarifnya sendiri dan menaikkan tarif di sektor otomotif AS.

Dan kini AS menetapkan tarif sebesar 40 persen pada sebagian besar kendaraan yang dibangun oleh BMW, Daimler dan Ford.

AS juga mengenakan tarif untuk baja impor.

Ada tanda-tanda bahwa para pemimpin Eropa ingin menghentikan bentrokan perdagangan mobil dan mereka mungkin bersedia menegosiasikan kesepakatan yang bisa memotong tarif Eropa pada mobil-mobil Amerika.

Presiden Komisi Uni Eropa Jean Claude Juncker diharapkan bertemu dengan Trump pada pekan depan.

Para Ekonom mengatakan bahwa tarif saat ini memiliki dampak minimal, namun perang dagang besar-besaran di sektor otomotif bisa memiliki implikasi yang jauh jangkauannya.

"Sejauh ini, strategi ini belum menghasilkan hasil yang sangat positif," kata Cohen Setton.

Studi Peterson mengasumsikan bahwa produsen tidak akan meneruskan beban tarif penuh kepada konsumen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini