News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Syariah Indonesia Jalan Ditempat dan Kalah dari Malaysia

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro saat ditemui di kantornya, Rabu (25/7/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyebutkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia masih jalan di tempat.

Hal itu dikarenakan Indonesia belum menjadi pusat ekonomi Islam dunia padahal jumlah penduduk Indonesia paling banyak di dunia.

Bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia, ekonomi syariah Indonesia masih tertinggal karena masih tertahan di angka 5 persen sedangkan Malaysia melambung hingga 20 persen.

"Tapi kenapa dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia perkembangan syariah seperti jalan di tempat? Ada satu periode dimana sulit sekali bagi syariah untuk melewati 5 persen dan dibandingkan dengan Malaysia yang 20 persen," ungkap Bambang di acara High Level Discussion Indonesia, di Kantor Bapenas, Rabu (25/7/2018).

Baca: Dilaporkan Eks Danjen Kopassus, Polri: Tak Ada Intervensi dari Perwira Tinggi

Kemudian setelah melakukan kajian penghalangnya adalah sektor keuangan syariah masih berjalan sendiri tidak berharmonisasi dengan sektor riil atau industri halal yang berpotensi mengembangkan ekonomi syariah.

"Riil yang terafiliasi dengan syariah belum berkembang dengan baik," tutur Bambang.

Bambang menyebutkan untuk meningkatkan industri halal tersebut pihaknya akan bekerjasama dengan sektor-sektor seperti menteri perindustrian, menteri perhubungan dan lainnya sehingga produksi barang halal khususnya makanan, obat, kosmetik dan fashion.

Tidak hanya itu, sektor wisata halal juga akan ditingkatkan agar Indonesia mampu menjadi pusat ekonomi syariah.

"Pihak-pihak regulator seperti Menpar dan juga dari sektor keuangan, kami juga mengundang para pelaku usaha yang sudah berkecimpung cukup lama di bidang halal industry. Kita harapkan pertukaran ide dan informasi berjalan lebih lancar," kata Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini