News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Divestasi Saham Freeport

Peradi Jaksel Gelar Diskusi Soroti Sisi Positif dan Negatif Divestasi Saham Freeport

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Areal tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua, Kamis (24/11/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPC Peradi Jakarta Selatan, menggelar diskusi bertajuk "Menyoroti Divestasi Saham Freeport" pada Jumat (3/8/2018) lalu.

Diskusi itu menyoroti penandatangan Head of Agreement (HoA) proses divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia dengan PT Inalum (Persero).

Dalam diskusi, program Director INDEF, Berly Martawardaya mengatakan, dari proses divestasi tersebut terdapat sisi positif dan negatifnya.

Sisi positifnya, pemerintah akan menjadi pemegang saham terbesar dan akan mendongkrak nilai saham anggota holding PT Inalum lainnya.

“Dapat mendongkrak nilai saham anggota holding PT Inalum lainnya. Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT Inalum akan menjadi pemegang saham terbesar di PT FI,” ujarnya dalam diskusi tersebut.

Selain itu, menurutnya, secara teknis jika ingin PT FI dapat beroperasi normal dengan mempertimbangkan keberlanjutan cepat tanpa proses transisi yang berat, maka akuisisi saham bisa menjadi pilihan yang baik.

Sementara itu, sisi negatifnya, kemungkinan PT Inalum tidak akan berkuasa penuh atas aktivitas operasional tambang.

“Kemungkinan hanya sebagai pemegang saham, tetapi tidak berkuasa penuh atas aktivitas opersional PT FI,” tuturnya.

Adapun, mantan Dirjen Mineral dan Batu bara ESDM, Felix Sembiring, mengingatkan, sebaiknya proses divestasi yang dilakukan itu baiknya bertahap.

Pasalnya, jika itu dilakukan langsung, lanjut dia, PT Inalum akan langsung menanggung investasi fasilitas smelternya.

"Sebaiknya divestasi dilakukan secara bertahap. Apabila saat ini dan sebelum persetujuan final IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) dilakukan, maka investasi pembangunan unit smelter dan refinery akan langsung ditanggung PT Inalum sebesar 51 persen," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini