Adanya penjelasan langsung dari para CEO membuat stigma negatif tentang BUMN akibat pemberitaan miring di media dan media sosial tidak sepenuhnya benar. Kami menjadi sangat bangga karena kiprah sejumlah BUMN di kancah global luar biasa,” ungkap Akhmad Kusaeni.
Sebagai contoh perusahaan plat merah yang sudah menjadi world class company adalah PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yang meraih pendapatan tahun 2017 mencapai Rp 4 triliun. Anak perusahaan PT Telkom itu sudah beroperasi di 32 negara dengan memiliki kantor di 12 negara.
Kabar gembira juga datang dari PT Inalum sebagai Holding BUMN Tambang. BUMN ini segera mengakuisisi 51% saham Freeport Indonesia senilai Rp 54 triliun.
Begitupula prestasi yang ditorehkan Anak Perusahaan Garuda Indonesia, yakni PT Citilink Indonesia yang dinobatkan sebagai Maskapai Terbaik nomor 1 di Asia untuk "Low Cost Carrier".
Mewakili perusahaan migas, PT Pertamina Lubricants terus melakukan ekspansi produk ke Asia, Afrika, dan Australia, dan bertekad menjadi 15 besar pemain pelumas dunia.
Anak perusahaan PT Pertamina ini juga harum namanya karena pelumas Indonesia digunakan oleh Lamborghini pada beberapa ajang balapan bergengsi di seluruh dunia.
“BUMN pantas dibanggakan. Maka tidak ada lagi alasan untuk berfikir miring terhadap kiprah mereka. Terlebih, tugas BUMN lebih kompleks, yakni tidak hanya mengejar profit, tetapi juga menjalankan penugasan dan misi negara,” kata Akhmad Kusaeni.
Ajang ini memiliki bobot dan integritas yang teruji. Didukung para tokoh dewan juri yang dikenal luas dari segi kompetensi, kredibilitas maupun reputasi, serta diperkuat dengan kualitas tim penilai dari PPM manajemen, menjadikan hasil Anugerah BUMN bisa menjadi cerminan bagi pengelolaan BUMN ke depan yang lebih profesional, transparan dan berdaya saing.