TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank DKI berhasil membukukan kinerja keuangan positif pada triwulan kedua 2018.
Pencatatan kinerja positif tersebut ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang tercatat meningkat 9,34 persen dari sebesar Rp 25,52 triliun per Juni 2017 menjadi Rp 27,90 triliun per Juni 2018.
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi menyampaikan, pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang tumbuh 64,37 persen dari Rp 351,62 miliar per Juni 2017 menjadi Rp 577,96 miliar per Juni 2018.
"Pertumbuhan kredit di sektor mikro didorong oleh pengembangan jaringan kantor di lokasi pasar di DKI Jakarta," ujar Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta (18/8/2018).
Peningkatan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya rasio LDR per Juni 2018 yang tercatat membaik dari 72,07 persen per Juni 2017 menjadi 79,37 persen per Juni 2018.
Selain itu, pertumbuhan penyaluran kredit juga dibuktikan dengan perbaikan rasio NPL Gross yang tercatat sebesar 3,82 persen yoy per Juni 2018, dari 4,73 persen per Juni 2017.
Membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent.
Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.
Selain itu, Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit. Berbagai peningkatan kinerja keuangan tersebut telah mendorong pencapaian laba per Juni 2018 sebesar Rp356,39 miliar dengan total aset mencapai Rp 46,43 triliun.
Borong Tiga Penghargaan
Dengan meningkatnya kinerja keuangan tersebut, Bank DKI menambah prestasinya dengan mencatatkan 3 penghargaan sekaligus pada Top Bank 2018 yakni TOP BPD BUKU III 2018, TOP CEO Bank 2018 dan TOP Bank bidang Fintech–Transaksi Non Tunai.