TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran perusahaan Fintech berbentuk pinjaman online akan mempemudah akses pembiayaan bagi pebisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kementerian Koperasi pun merekomendasikan pengusaha UMKM untuk mengakses pembiayaan melalui pinjaman online yang sudah terdaftar sebagai salah satu alternatif pembiayaan.
"Banyaknya perusahaan fintech atau pinjaman online merupakan hal positif bagi UMKM. Karena semakin banyak akses permodalan, maka UMKM akan semakin terbantu,” tutur Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM, Yuana Setyowati, Senin (27/8/2018).
Dia menambahkan keberadaan perusahaan finansial teknologi (Fintech) khususnya pinjaman online dinilai sebagai salah satu alternatif yang mempermudah akses UMKM memperoleh pembiayaan. Pada 2017, UMKM masih sulit mendapatkan permodalan dari pihak bank.
“Dari data Bank Indonesia pada 2017, jumlah debitur UMKM baru sekitar 20," katanya.
Dia merekomendasikan UMKM untuk dapat bermitra dengan perusahaan fintech melalui layanan pinjaman online. Hanya saja, calon nasabah harus selektif melihat perusahaannya, terutama yang sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut catatan OJK, kontribusi sektor UMKM di Indonesia terbukti sangat signifikan bagi perekonomian nasional dengan menyumbang 60 persen Produk Domestik Bruto dan menyerap 97 persen dari tenaga kerja nasional.
Pentingnya peranan sektor UMKM dalam mendukung pertumbuhan perekonomian tersebut mengharuskan dilakukannya penguatan kapasitas UMKM. Salah satu bentuk penguatan tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan UMKM dalam mengelola keuangan serta memperluas akses keuangannya.
CEO dan Founder UangTeman, Aidil Zulkifli mengatakan sebagai pelopor pinjaman tunai (cashloan) berbasis teknologi (Financial Technology/ fintech), pihaknya telah menyalurkan dana pinjaman ke sejumlah pelaku UMKM di Indonesia.
“Selama ini sekitar 30 persen pinjaman digunakan oleh lebih dari 7.000 nasabah di seluruh Indonesia untuk usaha produktif, atau UMKM. UangTeman berkomitmen untuk memperhatikan pelaku UMKM, karena layanan kami sangat cocok bagi para pengusaha mikro yang butuh dana cepat dan akses terbuka,” tutur Aidil.
Aidil menambahkan, peran inovasi teknologi yang dikembangkan UangTeman mampu memberikan solusi bagi dunia usaha, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru yang menjanjikan seperti memiliki toko untuk berusaha.
Untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada sektor UMKM, UangTeman bahkan sudah menjalin kerjasama dengan J Trust Bank berupa pemberian fasilitas pendanaan Rp 15 miliar, yang akan disalurkan melalui platform UangTeman untuk masyarakat di Indonesia dalam bentuk kredit mikro.
“Ini menunjukkan adanya sinergi antara perbankan dan perusahaan Fintech Pinjaman Online yakni UangTeman, yang tentunya akan bermanfaat untuk meningkatkan akses pembiayaan mikro termasuk kepada sektor UMKM,” kata Aidil.
Segmen pinjaman mikro di Indonesia masih sangat besar. Menurut KPMG Microfinance Study 2014, ada 105 juta masyarakat Indonesia dengan penghasilan sekitar Rp 60.000 per hari yang masih memerlukan akses terhadap pinjaman mikro.
Segmen pinjaman pasar yang potensinya besar tersebut ternyata belum digarap oleh perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Menurut data Bank Indonesia (2014), porsi pinjaman mikro baru mencapai 4 persen dari total pinjaman.
UangTeman adalah bagian dari PT Digital Alpha Indonesia dan Digital Alpha Grup Pte Ltd, salah satu perusahaan digital keuangan di wilayah Asia Tenggara yang menyediakan pinjaman jangka pendek baik untuk keperluan konsumsi atau bisnis, dan sudah terdaftar di OJK.
“Kami hanya menyediakan pinjaman untuk masyarakat Indonesia dan untuk saat ini melayani daerah Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Magelang, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Makassar, Palembang, Lampung, Jambi dan Balikpapan,” ujar Aidil.