Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II menandatangani nota kesepahaman rencana kerjasama pengalihan pengelolaan Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin di Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera.
Penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dan Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Praminto Hadi yang berlangsung di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Dirut AP II, Awaluddin menjelaskan pihaknya telah menyiapkan desain pengembangan Bandara Hanandjoeddin seperti perpanjangan runway dan perluasan terminal, hingga apron yang diprediksikan akan mencapai Rp 400 miliar.
Targetnya, bandara Hanandjoeddin bisa melayani 3 juta penumpang per tahun yang saat ini melayani 800 ribu penumpang.
"Kami telah menyiapkan desain revitalisasi atau perluasan terminal baru untuk mengakomodir pertumbuhan traffic penerbangan dan jumlah penumpang," kata Awaluddin.
Sementara itu, Bandara Internasional H. AS. Hanandjoeddin yang saat ini dioperasikan Kementerian Perhubyngan sudah dapat dilandasi pesawat jenis Boeing 737-800 NG, 737-900 ER, dan Airbus A320 dengan panjang 2.500 meter.
Plt. Dirjen Perhubungan Udara, M. Praminto Hadi mengatakan, dialihkannya Bandara Hanandjoeddin dengan perjanjian mengikat selama 25 tahun dengan AP II diharapkan dapat menambah rute penerbangan nasional
“Saya yakin bahwa alih kelola ini akan diikuti berbagai inovasi seperti modernisasi bandara, rute-rute penerbangan akan bertambah, implementasi IT serta sistem otomasi pelayanan sehingga customer satisfaction selalu meningkat," tutur Awaluddin.