TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah sengkarut kasus suap yang menimpa Proyek Meikarta, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) merilis kinerja keuangan tengah tahun kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (24/10).
Adapun pada periode semester I 2018 tersebut perusahaan berhasil mencetak pendapatan hingga Rp 5,56 triliun. Pendapatan tersebut naik 13,33% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,91 triliun.
Di sisi lain, laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk pun naik 133% menjadi Rp 1,14 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 487,34 miliar.
Kemudian dari sisi liabilitas LPKR mencatatkan penurunan 4,12% menjadi Rp 25,80 triliun bila dibandingkan dengan Desember 2017 sebesar Rp 26,91 triliun.
Terjadi penurunan liabilitas cukup signifikan dari liabilitas jangka pendek menjadi Rp 7,78 triliun dari periode Desember 2017 sebesar Rp 8,74 trliun.
Sedangkan untuk liabilitas jangka panjang menjadi Rp 18,01 triliun dari periode Desember 2017 sebesar Rp 18,16 triliun.
Bila dirinci, pendapatan LPKR terbesar disumbang oleh lini bisnis healthcare mencapai Rp 2,84 triliun. Kemudian disusul oleh pendapatan dari urban development sebesar Rp 1,35 trilun.
Sisanya berasal dari large scale integrated development, mal ritel, hospitality infrastruktur dan jasa manajemen.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Semester I 2018, pendapatan Lippo Karawaci tembus Rp 5,56 triliun