TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokio Marine Life Insurance Indonesia memperoleh lisensi resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merilis produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan nama Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tokio Marine Life Indonesia.
Direktur PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Nelly Husnayati mengatakan, belum banyaknya pekerja di Indonesia yang memiliki program pensiun menjadi peluang besar.
"Khususnya pada program dana pensiun bagi karyawan dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (23/10/2018).
Ia menyebutkan, sejak persiapan hingga mendapatkan ijin lisensi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tokio Marine Life Indonesia membutuhkan waktu 10 bulan.
Baca: Kubu Prabowo Dukung Program Dana Kelurahan, Pengamat Politik Curiga dan Khawatirkan Hal Ini
Tokio Marine Life Insurance Indonesia telah menyiapkan strategi untuk memasarkan produk DPLK dengan cara berperan aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya program pensiun untuk karyawan khususnya pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia dan kedepannya juga pada perusahan-perusahaan lainnya di Indonesia.
Pemasaran ini akan dimaksimalkan terlebih dahulu melalui kanal distribusi Group Business atau Employee Benefit dan akan terus berkembang kedepannya melalui kanal Tenaga Pemasar dengan sistem referensi serta tidak menutup kemungkinan berkembang ke kanal distribusi lainnya.
Baca: Ternyata Kecelakaan Saat Touring Tidak Bisa Dicover Asuransi, Begini Penjelasannya
“Kami pun menargetkan Rp 500 miliar Asset Under Management (AUM) dalam 12 (dua belas) bulan kedepan dari kurang lebih 50 (lima puluh) perusahaan di Indonesia,” ungkap Nelly.
Prosesi TLMI telah resmi mendapatkan lisensi DPLK yang dilakukan oleh Direktur Pengawasan Dana Pensiun OJK Andra Sapta dengan didampingi oleh Perwakilan Share Holder Tokio Marine Life Steven Tanner dan Ketua Perkumpulan DPLK Indonesia Abdul Rahman.
“Peresmian pemberian lisensi DPLK ini membawa harapan besar kepada Tokio Marine Life Insurance Indonesia untuk turut meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia agar dapat memiliki masa pensiun yang lebih baik lewat perencanaan pensiun yang sesuai dengan kebutuhan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tokio Marine Life Indonesia,” kata Nelly Husnayati.
Baca: Persib Bandung Gagal Total Rebut Puncak Klasemen, PSM Makassar Makin Menjauh
Head of Marketing Communications & Corporate Branding Department PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Ferawati Gondokusumo menerangkan, perusahaannya pun bergerak lebih jauh untuk mengatasi problem pensiun para pekerja di Indonesia dengan merilis produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Direktur Tokio Marine Life Insurance Indonesia Takayuki Nakazato mengatakan pihaknya berinisiatif memberikan layanan pensiun karena survei lembaga riset menyatakan, bahwa 70% pekerja Indonesia mengalami masalah keuangan di hari tuanya atau ketika memasuki masa pensiun.
Baca: Terkuak Pelatih Timnas U-19 UEA Pernah Latih Kylan Mbappe, Begini Faktanya Jelang Bersua Indonesia
Hal ini terjadi akibat tidak adanya perencanaan masa pensiun pada sebagian besar pekerja di Indonesia.
"Dari sekitar 50 juta pekerja formal, tidak lebih dari 4 juta pekerja yang telah memiliki program dana pensiun," katanya.