Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Puspayoga optimis rasio persentase peningkatan wirausaha tahun 2017 dan 2018 bisa melebihi 3,01 persen dibanding tahun 2016.
Sebab perhitungan tersebut masih belum dilakukan dan menunggu akhir tahun rekapan perolehan rasio pertumbuhan kewirausahaan.
"Saya yakin 2018, ini kan belum di hitung (tahun 2017 dan 2018), di hitungnya akhir tahun ini, ini akan meningkat terus," kata Puspayoga saat ditemui di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Jum'at (26/10/2018).
Dalam kesempatan itu Puspayoga memberikan penghargaan Smesco Award kepada 21 UKM terbaik di Indonesia. Hal itu dia sebut sebagai upaya motivasi dari pemerintah merealisasikan pertumbuhan tersebut.
"Ini model motivasi yang kita berikan kepada para wirausaha kita supaya bisa naik kelas dan meningkatkan wirausaha itu," imbuhnya.
Baca: Ucapan Terima Kasih Ezechiel Ndouassel untuk Bos Persib Bandung Bikin Bobotoh Penasaran
Sisi lain, Presiden Jokowi, ungkap Puspayoga, telah memberikan arahan kepadanya untuk menjalin sinergitas kepada seluruh elemen lapisan masyarakat demi mewujudkan pertumbuhan usaha kecil menengah diatas 2 persen.
Berkat sinergitas itu, terbukti Indonesia mampu meningkatkan rasio pertumbuhan UKM dari dibawah dua persen di tahun 2014, menjadi 3,01 persen untuk tahun 2016
"Kita baru pecah telor. Ini arahan Presiden bagaimana kita bersinergi semua elemen supaya enterpreneur kita bisa meningkat," jelas dia.
Terkait urusan target, Puspayoga berharap pertumbuhan UKM Indonesia setidaknya mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura dengan tujuh persen, Malaysia dengan lima persen pertumbuhan.
"Target pasti setingginya, cuma kalo liat singapur tujuh persen, 2016 pecah telor, 3,01%. Target kita minimal bersaing dengan tetangga kita," kata Puspayoga.
Sementara UKM yang menjadi favorit ada dalam tingkat usaha mikro, dengan rasio terbanyak di Indonesia.
"Favorit itu mikro, mikro paling banyak," ungkapnya.