TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia, sektor swasta memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dengan pemerintahan.
Menyadari hal demikian, United Nations Global Compact (UN Global Compact) dan jejaring lokalnya, Indonesia Global Compact Network (IGCN) berkomitmen mendukung jalankan bisnis yang berkelanjutan.
Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam merealisasikan TPB di Indonesia.
Sebagai jaringan terbesar di dunia untuk menjalankan bisnis berkelanjutan, UN Global Compact mendukung kegiatan perusahaan yang berlandaskan komitmen mereka pada Sepuluh Prinsip UN Global Compact.
Hal ini meliputi area hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan anti-korupsi untuk memberikan dampak nyata pada TBP.
TPB / Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah kesepakatan pembangunan global yang
melibatkan lebih dari 190 Kepala Negara.
Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs internasional ini di PBB pada 25 September 2015.
Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam kesepakatan global. SDGs memiliki agenda utama untuk
mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
Agenda utama tersebut berlaku secara universal, termasuk berlaku untuk Indonesia hingga tahun 2030.
Sebagai salah satu upaya dalam mengarusutamakan TPB di Indonesia, CEO & Executive Director UN Global Compact, Lise Kingo menyatakan di 2015, para pemimpin dunia mengadopsi 17 Tujuan Global
sebagai dasar perencanaan menuju dunia yang kita inginkan bersama.
"Sebuah perencanaan yang hanya bisa terealisasi dengan keterlibatan pemerintah, sektor swasta, akademia, serta lembaga swadaya masyarakat secara aktif. Indonesia memiliki peranan penting untuk momen ini, dan terus berupaya mencerminkan semangat kerjasama untuk pembangunan global," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden dari IGCN, Y.W. Junardy pun memberikan pernyataan yang serupa.
UN, katanya Global Compact dan jejaring lokalnya di Indonesia, IGCN, bisa menjadi partner yang strategis untuk pemerintah dan sektor swasta.
"Kami secara terus menerus mengembangkan platform dan tools yang dapat membantu perusahaan untuk menuju bisnis yang berkelanjutan dan inklusif," ujarnya.
Kunjungan Lise Kingo, CEO dan Direktur Eksekutif dari United Nations Global Compact (UN Global
Compact) ke Jakarta pada tanggal 14-16 November 2018 yang akan datang adalah untuk menghadiri Filantropi Indonesia Festival 2018 ( FIFest 2018) sebagai pembicara pada Sidang Pleno, mengadakan pertemuan dengan beberapa Menteri Kabinet Kerja terkait dengan TPB, pejabat United Nations, dan pimpinan perusahaan anggota UN Global Compact di Indonesia.
Selain menyambut kedatangan Lise Kingo di acara FIFest 2018, IGCN juga mengadakan kegiatan Business Matchmaking yang memberikan kesempatan para pengusaha perempuan untuk mendapat sesi pembekalan dan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Kunjungan Lise Kingo ke Indonesia akan diakhiri dengan kegiatan New Member Pledge Signing pada 16 November 2018, di mana Ms Lise Kingo menyambut anggota baru di Global Compact.