TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju mata uang garuda pada perdagangan Senin (26/11/2018) bergerak menguat ke level Rp 14.525 per dolar AS.
Sebelumnya, di awal perdagangan, laju Rupiah bergerak pada posisi Rp 14.544 per dolar AS, sama dengan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Di pasar spot, hari ini Rupiah ditransaksikan pada level Rp 14.525 - Rp 14.558 per dolar AS.
Adapun, berdasarkan acuan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Rupiah dibuka menguat ke level Rp 14.551 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.552 per dolar AS.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, meski masih dibayangi kekhawatiran akan berlanjutnya defisit transaksi berjalan dan masih adanya penolakan terkait revisi aturan Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam Paket Kebijakan 16 yang telah dikeluarkan Pemerintah, hal itu tidak menghalangi penguatan Rupiah yang mampu memanfaatkan pelemahan sejumlah mata uang global.
“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.543 - Rp 14.527,” kata Reza.
Laju Rupiah, lanjut Reza mampu bergerak naik dengan memanfaatkan kondisi yang ada memberikan potensi untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya.
“Asumsinya beberapa sentimen negatif dari penolakan Paket Kebijakan pemerintah tersebut tidak banyak menganggu pergerakan Rupiah maka peluang untuk kenaikan pun dapat terjadi,” tukasnya.