Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Maskapai penerbangan Aer Lingus memperketat aturan bagi para penumpang yang mengabaikan permintaan dari awak kabin untuk mematikan ponsel atau mengalihkannya ke mode pesawat terbang.
Triknya adalah penumpang akan dikenakan biaya roaming yang tinggi meskipun selama di penerbangan ia tidak menggunakan perangkat elektroniknya.
Seperti yang diberitakan oleh Irish Times, seorang penumpang Aer Lingus tidak sengaja menaruh ponselnya di kabin pesawat saat terbang ke Amerika Serikat (AS) dan juga lupa mematikannya.
Lalu tiba-tiba saja ia menerima tagihan dari provider kartu selular yang ia gunakan, AT&T, hingga 300 dolar AS atau sekitar Rp 4,2 juta.
Pihak AT&T mengatakan tagihan tersebut karena ada antena yang dipasangkan di dalam pesawat yang otomatis terhubung ke handphone sehingga biaya tarif roaming bisa langsung terhitung.
Baca: Citra Maja Raya Usulkan Shelter Kereta Commuterline ke PT KAI
“Antena dapat secara otomatis terhubung dengan ponsel yang tidak mengaktifkan mode penerbangan dan langsung menaikkan biaya roamingnya bahkan ketika ponsel tidak digunakan,” kata pihak AT&T.
Pihak Aer Lingus mengatakan penumpang yang tidak memindahkan ke mode pesawat terbang memang akan dikenakan biaya roaming tinggi. Namun sanksi tersebut diyakini juga tidak akan meningkatkan pendapatan untuk pihak Aer Lingus.
Baca: Julie Estelle Dikabarkan akan Segera Lanjutkan Karir ke Hollywood
Aturan baru tersebut sengaja dibuat untuk meningkatkan keamanan selama penerbangan, mengingat seringnya penumpang yang mengabaikan himbauan tersebut.
"Untuk alasan keamanan, sebelum setiap penerbangan, awak kabin Aer Lingus selalu meminta kepada para tamu untuk mengalihkan telepon mereka ke mode pesawat," kata juru bicata Aer Lingus.
Selama di pesawat, penumpang bisa menggunakan wifi yang disediakan oleh maskapai penerbangan dengan cara membayar terlebih dulu. Jika tidak mendaftar berisiaplah menerima tagihan kartu selular yang tinggi.