Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--- Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro bersama PT Indofood Tbk divisi Bogasari menggelar Festival Mie 2018 di GOR Sunter, Jakarta Utara, pada Minggu (16/12/2018).
Festival yang terbuka untuk masyarakat umum ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB digelar cukup meriah.
Sambil menyantap mi pengunjung dapat menyaksikan hiburan yang diberikan panitia serta ada pula edukasi mengenai mi sehat.
Baca: Tiga Tibu Porsi Mi Ayam Ramaikan Festival Mie 2018, Harganya Hanya Rp 5000
"Pokoknya serba mi, yang tujuannya untuk semakin mempopulerkan keberagaman mi di Indonesia," ucap Ketua Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro Pandiono.
Sementara ditemui dilokasi yang sama Direktur Indofood Franciscus Welirang mengatakan pameran ini juga sekaligus menunjukkan bila selama ini usaha mi ayam di Indonesia terus bertumbuh.
Menurutnya, bertumbuhnya usaha mi ayam ini turut menyerap banyak tenaga kerja.
Tidak hanya itu usaha mi ayam ini juga turut membantu petani dengan menyerap komoditas pertanian produksi dalam negeri seperti sayuran, bawang, kelapa sawit, ayam dan daging sapi.
"Ya kita liat, kan bukan sekadar mi saja, di dalamnya ada komoditi lain ada ayam, daun bawang, bahkan buah," kata Franciscus Welirang.
Dengan diadakan acara ini juga menepis tentang adanya anggapan yang menyebut Indonesia masih ketergantungan impor gandum.
Yang mana gandum merupakan bahan pokok utama pembuatan mi.
"Saya rasa itu itu salah ya (ketergantungan impor gandum-red), pertumbuhan normal 5 persen pertahunnya, dan itu kearah yang terus membaik, ada perubahan," ujar Franciscus Welirang.
Terpenting bagi Franciscus Welirang acara ini dapat memperlihatkan adanya regenerasi.
"Artinya yang dulu orang tua sudah digantikan oleh generasi berikutnya anaknya, putra-putra yang menjalankan, sehingga acara ini adalah acara anak muda," ucap Franciscus Welirang.
Kedepan Franciscus Welirang juga akan menyelenggarakan acara serupa di seluruh daerah di Indonesia.
"Kita akan masuk ke daerah-daerah di Indonesia, memang itu yang menjadi sasaran kita," ujar Franciscus Welirang