Laporan Reporter Kontan, Intan Nirmala Sari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan diprediksi bakal menguat. Adapun sentimen yang mendominasi perdagangan besok cenderung didominasi sentimen domestik.
Berdasarkan RTI, IHSG akhir pekan sukses ditutup menguat sebanyak 0,38% ke level 6.488,16. Penguatan ini juga diikuti aksi net buy dari investor asing di seluruh pasar sebanyak Rp 928,25 miliar.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pada perdagangan Jumat, indeks cenderung bergerak di zona merah sebelum melonjak di akhir perdagangan. Hal ini menunjukkan pasar tengah berada pada fase reakumulasi. Menurut William, kondisi ini menunjukkan bahwa asing masih mau beli tapi tidak agresif.
"Prediksinya indeks masih akan menguat, karena adanya net buy asing, optimisme pasar masih tinggi," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (18/1/2019).
Indeks Senin (21/1/2019) diperkirakan menguat di zona hijau dengan rentang support di kisaran 6.420 dan resistance di level 6.500. Lewat sentimen tersebut, saham yang menarik dilirik menurut William adalah PTPP, PPRO, WSKT, WSBP, BBRI dan ASII.
Baca: Pemerintah Spanyol Siapkan Aturan Pajak Baru untuk Google dan Facebook
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, indeks Senin (21/1) berpotensi menguat terbatas di kisaran 6.500 dengan perhatian pasar tertuju ke China yang akan merilis angka pertumbuhan ekonomi.
"Proyeksinya bakal melambat 6,6% di kuartal IV 2018, lebih rendah dibandingkan capaian kuartal III 2018 yakni 6,7%," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (18/1/2019).
Baca: Rumor Transfer Terbaru Persib Bandung: Kans Striker Naturalisasi Merapat, Bek Asal Jepang Dikaitkan
Meskipun begitu, Valdy mengatakan bahwa potensi pelambatan ekonomi China tersebut sudah diperkirakan dan diperhitungkan oleh pasar sejak beberapa bulan terakhir. Dengan begitu, rilis pertumbuhan ekonomi China pekan depan diperkirakan tidak memberi dampak yang terlalu signifikan.
Meskipun didominasi sentimen eksternal, IHSG Senin (21/1/2019) berpeluang menguat ke level resistance 6.490. Sedangkan untuk potensi support berada di level 6.360.
"Saham yang bisa dikoleksi yakni dari perbankan seperti BMRI, BBNI dan BBRI, untuk alternatif ada BDMN dan BBTN. Sektor tambang juga bisa dicermati, termasuk UNTR," kata Valdy.