Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 512,78 triliun hingga akhir 2018.
Angka ini tumbuh 16,2 persen year on year (yoy) dari penyaluran kredit tahun sebelumnya sebesar Rp 441,31 triliun.
"Pertumbuhan kredit menopang peningkatan Laba Bersih BNI 10,3 persen dari Rp 13,62 triliun di 2017 menjadi Rp 15,02 triliun di akhir 2018," kata Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI, Endang Hidayatullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Baca: BNI Targetkan Penyaluran Kredit Tumbuh 15 Persen di 2019
Endang memaparkan, penyaluran kredit itu didominasi transaksi di segmen korporasi swasta, yang tercatat sebesar 29,6 persen dari total kredit yang disalurkan.
Adapun nilainya sebesar Rp 151,71 triliun pada 2018 atau tumbuh 12,9 persen yoy.
Kemudian, 21,6 persen dari total kredit BNI tersalurkan ke Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Nilai kredit ke BUMN mencapai Rp 110,99 triliun pada 2018 atau tumbuh 31,6 persen.
Baca: Maruf Amin Langsungkan Pertemuan dengan Para Kiai Sepuh di Surabaya
"Khusus untuk kredit yang disalurkan pada segmen Usaha Menengah, BNI menjaga pertumbuhan yang moderat sebesar 6,4 persen yoy menjadi Rp 74,73 triliun pada akhir 2018," katanya.
Adapun untuk kredit pada segmen Usaha Kecil, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,0 persen yoy menjadi Rp 66,06 triliun.
Sementara itu, Kredit Payroll menjadi kontributor utama penyaluran kredit pada segmen Konsumer dengan pertumbuhan sebesar 34,2 persen yoy, menjadi Rp 23,74 triliun pada akhir 2018.
"Kredit pemilikan rumah BNI dan Kartu Kredit pun menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan, masing-masing 9,9 persen yoy dan 7,9 persen yoy, atau menjadi sebesar Rp 40,75 triliun dan Rp 12,56 triliun pada akhir 2018," kata dia.
Baca: Tengah Hamil 5 Bulan, Sarwendah Lakukan Marternity Shoot dengan Tema Bangsawan Eropa
Endang menjelaskan, penyaluran kredit tersebut sebagian besar dilakukan dalam skema Kredit Modal Kerja (KMK) yang mencapai 52,5 persen dari total kredit yang disalurkan atau senilai Rp 269,26 triliun pada akhir 2018.
Nilai KMK tersebut tumbuh 19,0 persen yoy dibandingkan posisi akhir tahun 2017 yang mencapai Rp 226,19 triliun.