Hal ini merupakan cara untuk membuat para investor, baik domestik maupun asing, menjadi betah bermain di pasar domestik.
Namun begitu, Ibrahim tak yakin penguatan rupiah akan berlangsung lama. Sebab, AS juga sedang bergumul dalam masalah politik dan ekonomi Venezuela.
Venezuela merupakan salah satu produsen minyak terbesar. Jika campur tangan AS menyebabkan harga minyak naik, ada kemungkinan rupiah akan melemah karenanya.
Ibrahim memprediksi rupiah memiliki harapan menguat tipis di akhir perdagangan hari ini pada level Rp 14.123 per dollar AS - Rp 14.180 per dollar AS.
Indeks dollar hari ini terkoreksi ke 96,39 dari posisi kemarin pada 96,60.
Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini cenderung stagnan jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu pada 96,34.
Sementara hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap the greenback. Hanya mata uang yen yang melemah terhadap dollar AS hingga siang ini. (kompas.com/kontan/tribunnews)