Laporan Reporter Kontan, Dimas Andi dan Herlina KD
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Pelemahan rupiah terus berlanjut hingga awal pekan ini. Mengutip Bloomberg, di pasar spot pada Senin (11/2) pukul 10.00 WIB rupiah ada di level Rp 14.005 per dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah melemah 0,35% dibanding penutupan akhir pekan lalu yang ada di Rp 13.955 per dollar AS.
Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pagi ini rupiah ada di Rp 13.995 per dollar AS, melemah 0,02% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 13.992 per dollar AS.
Pelemahan rupiah ini terjadi seiring dengan kenaikan indeks dollar. Pada Senin (11/2/2019) indeks dollar ada di 96,64, naik dari akhir pekan lalu di level 96,63.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya menyebut, penguatan indeks dollar AS dipicu oleh melemahnya nilai tukar euro dihadapan dollar AS sebesar 0,03% pada Jumat (8/2/2019) lalu.
Baca: Skripsi Bahas #2019GantiPresiden Antarkan Regita Anggia Jadi Wisudawan Terbaik Unpad
“Pelemahan ini didorong oleh keputusan European Central Bank (ECB) yang memangkas target inflasi Eropa di 2019 dari 1,7% menjadi 1,6% akibat pelemahan industri di Jerman dan Spanyol,” papar Mikail dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Tekanan terhadap rupiah bertambah setelah defisit neraca transaksi berjalan Indonesia meningkat di kuartal IV-2018 menjadi 3,57%. Padahal, di kuartal III 2018, defisit neraca transaski berjalan masih di level 3,28%.
Dengan demikian, rupiah diproyeksikan Mikail akan melemah di rentang Rp 13.980—Rp 14.000 per dollar AS pada hari ini.