"Ketika Sandi lepas saham, asumsinya dia jual saham buat dana kampanye. Padahal belum tentu juga. Bisa saja dia buat menyiapkan bisnis lainnya," kata Reza Priyambada.
"Karena tidak jelas infonya sehingga memunculkan asumsi tadi," lanjut dia.
Harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk pada Kamis (18/4/2019) mendekati level terendah SRTG tahun 2019 yang ada di Rp 3.640 per saham pada 9 Januari lalu.
Sedangkan harga saham tertinggi Saratoga tahun ini adalah Rp 4.490 per saham yang tercapai pada 11 Maret 2019.
Harga saham SRTG hari ini turun 17,82 persen dari level tertinggi 2019.
Hasil hitung cepat yang menunjukkan ketertinggalan ini menjadi sentimen negatif lain bagi pergerakan SRTG. Dari aspek fundamental, kinerja SRTG juga tidak menggembirakan.
Berdasarkan laporan keuangan SRTG, tahun lalu perusahaan perdagangan dan investasi ini mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 6,19 triliun.
Kerugian Saratoga disebabkan oleh kerugian portofolio investasi SRTG. Padahal tahun sebelumnya perusahaan ini membukukan laba Rp 3,27 triliun.
Kerugian ini berasal dari kerugian bersih atas investasi pada efek ekuitas yang mencapai Rp 7,25 triliun. Ini adalah kerugian bersih atas investasi pada efek ekuitas.
Kerugian ini terutama berasal dari efek PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 4,21 triliun. (Tribun Network/Kompas.com/Kontan)