TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia menyambut baik kembalinya pengelolaan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) ke tangan Pelindo III menyusul selesainya kerjasama pengoperasian TPS dengan Dubai Port World selama sekitar 20 tahun, mulai 28 April 2019.
Nova Hakim, Ketua Sektor Pekerja Maritim Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia dalam keterangan pers tertulisnya menyebutkan, kembalinya pengelolaan TPS Surabaya ke BUMN bisa dimaknai sebagai bentuk kepercayaan Pemerintahan Presiden Jokowi terhadap kemampuan para putra-putri bangsa dalam pengelolaan terminal peti kemas.
"Pekerja sektor maritim berharap pengelolaan sepenuhnya oleh putra-putri bangsa tidak hanya berhenti di TPS Surabaya, tapi berlanjut ke JICT dan TPK Koja agar 100 persen dikelola negara," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagai gerbang ekonomi nasional, kembalinya JICT dan TPK Koja dikelola negara akan menjadi tanda kemenangan perjuangan pekerja yang selama ini gigih menuntut pembatalan perpanjangan kontrak HPH.
Selain itu, pengelolaan sepenuhnya JICT dan TPK Koja oleh Pelindo II akan menjadi preseden yang baik bagi pemerintah dan pekerja dalam mengelola pelabuhan sebagai simbol kedaulatan bangsa.
Baca: Telkomsel IIMS 2019 Manjakan Pengunjung dengan 360 Photo Trick
Dia menilai, peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 1 Mei 2019 menjadi momentum bagi pekerja pelabuhan memperkuat solidaritas dan soliditas untuk menuntaskan agenda perjuangan seperti penghapusan outsourcing, upah layak bagi semua pekerja, pembatalan PHK sepihak pekerja di JICT, JAI dan Pelindo III, serta pengelolaan sepenuhnya pelabuhan oleh negara.
Baca: Mitsubishi Gratiskan Biaya Servis Xpander Untuk Pemakaian Sampai 50.000 Km, Ini Rinciannya
Seperti diketahui, Pelindo III dan DP World telah menghentikan kontran kerjasama pengelolaan TPS pada 28 April 2019 dan sepakat tidak lagi memperpanjang kerjasama tersebut.
DP World sebelumnya menjadi pemegang saham TPS setelah mengakuisisi saham Holding Company P&O Port, induk P&O Dover, pada 1 Maret 2006.
P&O Dover tercatat menguasai 49 persen saham TPS sejak 1999 setelah Pelindo III melakukan privatisasi saham di TPS.
Setelah mengakuisisi aset P&O Dover, DP World menguasai saham TPS sebesar 49 persen dan 51 persen lainnya dimiliki Pelindo III.
Pelindo III mengeluarkan dana Rp 490 miliar untuk mengambil alih 49 persen saham TPS dari tangan DP World.