Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penandatanganan Minute of Meeting antara Indonesia dengan Jepang mengenai Blok Masela akhirnya berlangsung Senin (27/5/2018) antara Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Adapun penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation, direncanakan dilaksanakan pada pertemuan tingkat tinggi negara-negara G20 di Osaka Jepang akhir Juni mendatang," kata Menteri Ignasius Jonan yang Selasa (28/5/2019) pagi ini kembali ke Jakarta.
Dengan demikian, pembahasan tentang Blok Masela yang sudah berlangsung lebih 20 tahun telah menemukan titik akhir, yang akan memberi dampak positif bagi peningkatan iklim investasi nasional serta pembangunan kawasan Timur Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali bertemu dengan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Tokyo, Senin (27/5/2019).
Sejumlah poin strategis berhasil disepakati, yang memungkinkan lapangan gas raksasa ini bisa segera dikembangkan.
Kemarin, Menteri Ignasius Jonan di Tokyo dari lawatan sebelumnya ke Houston, Amerika Serikat melakukan pertemuan lanjutan dengan Ueda yang sebelumnya dilakukan 16 Mei 2019 di Tokyo.
Pada pertemuan 16 Mei, berhasil disepakati kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku.
Sdangkan pertemuan kemarin membahas negosiasi detil dari kerangka tersebut, sehingga perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation Jepang bisa segera ditandatangani.
Dalam pertemuan kali ini, Jonan didampingi Duta Besar RI untuk Jepang, Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suardin.
Nilai investasi pengembangan Blok Masela akan mencapai sekitar 20 miliar dolar AS.
Kedua pihak berhasil mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil, di mana pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50 persen.
Sementara itu sumber Tribunnews.com di Inpex mengungkapkan, Senin (27/5/2019) memang ada pertemuan antara kedua belah pihak, namun hanya pembicaraan saja yang dilakukan keduanya.
Mengenai Inpex