Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha untuk melakukan ekspor dengan memanfaatkan ekonomi digital, yaitu melalui e-commerce (niaga elektronik/niaga-el).
Untuk mendorong hal itu, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan seminar dan klinik bisnis bertema “Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar Negeri Melalui Pemanfaatan E-Commerce”.
Seminar berlangsung atas kerja sama Kemendag dengan Korean International Trade Association (KITA), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Ralali.com beserta mitra mereknya, Tokoin.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha bisa lebih siap memanfaatkan niaga-el untuk memasarkan produknya, baik di dalam maupun luar negeri secara daring. Pemanfaatan niaga-el ini juga dapat mendorong ekspor nonmigas Indonesia yang tahun ini ditargetkan meningkat sebesar 7,5 persen dari tahun sebelumnya," ujar Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan.
Baca: E-Commerce TTI, Dekatkan Petani dan Konsumen
Menurut Marolop, niaga-el memberi kemudahan bagi para pelaku usaha yang ingin mengekspor produk-produknya tanpa harus membuka toko di negara tujuan. Dengan cara ini, para pelaku usaha pun dapat menjual produk-produknya lebih banyak lagi.
Salah satu program yang memfasilitasi para pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital, terutama niaga-el, yaitu Digital Handholding Program (DHP).
DHP adalah program jasa konsultasi Indonesia di bidang teknologi informasi (digital) yang dilakukan oleh LPEI.
Program ini memberikan pendampingan, fasilitasi, dan pemberdayaan bagi pelaku UKM berorientasi ekspor untuk mampu memasarkan, memperluas akses pasar, mempromosikan, serta meningkatkan daya saing produk unggulannya di market place global (global niaga-el).
"Dengan mengikuti program ini, para pelaku usaha bisa mengembangkan kapasitas, mendapatkan penasihat bisnis, dan mengikuti program khusus pelatihan ekspor," imbuh Marolop.