News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Genjot Pendapatan Krakatau Steel, Rizal Ramli Usulkan Impor Baja Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Penulis: Ria anatasia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Rizal Ramli berbincang dengan awak Tribunnews.com terkait perkembangan ekonomi Indonesia terbaru di Kantor Redaksi Tribun Network, di Palmerah, Jakarta, Rabu (6/2/2019). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli mengkritisi naiknya impor baja dari China di saat salah satu perusahaan BUMN, yakni PT Krakatau Steel (KS) yang disebut terus mengalami kerugian.

Rizal Ramli, peningkatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah seharusnya bisa memberikan kontribusi pada peningkatan penjualan baja perusahaan berpelat merah itu.

Baca: Jalin Kerja Sama Pengembangan Energi, PGN Gandeng Krakatau Steel

“Infrastruktur digenjot 4,5 tahun terakhir. Harusnya penjualan dan keuntungan Krakatau Steel naik. Tapi, yang naik malah justru impor baja dari China, yang harganya dumping dan aturan impornya dipermudah oleh Mentri Perdagangan. Tidak aneh Krakatau Steel merugi," kata Rizal Ramli dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (3/7/2019).

Rizal Ramli mengaku pernah memberikan usulan ke pemerintah Jokowi untuk berani melaksanakan kebijakan anti dumping dengan menerapkan bea masuk 25 persen terhadap baja dan turunannya pada tahun lalu.

Jika kebijakan itu dilaksanakan, Rizal meyakini, Krakatau Steel akan untung lagi, karena produksi baja dalam negeri naik.

Menurut Rizal Ramli, salah satu cara yang paling ampuh untuk bisa mengatasi kondisi ekonomi yang buruk adalah dengan mengurangi defisit current account dan impor.

Selain itu, ia menilai pemerintah sebaiknya juga memfokuskan pada 10 komoditas impor yang besar, khususnya baja dari China dan mobil dari Jepang.

Pada awal Oktober 2018 lalu, ia menyebut bahwa baja 67 persen berasal dari impor dan dijual murah di Indonesia.

Baca: MK Sebut Partai Berkarya Masih Bisa Cabut Permohonannya, Paling Lama Pada Sidang Terakhir

Industri baja dalam negeri seperti Krakatau Steel pun merugi.

“Restrukturisasi KS membuat utang sustainable tapi tidak tingkatkan sales! Harus berani kenakan tarif anti-dumping," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini