TRIBUNNEWS.COM - Ratusan mitra GrabBike dan GrabCar mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang diselenggarakan oleh Grab, di Grab Exellence Center, Jakarta, Senin (1/6) lalu.
Acara yang belangsung 1 sampai 4 Juli 2019, melibatkan 500 mitra yang tergabung di Unit Reaksi Cepat (URC) Grab untuk mengikuti pelatihan P3K. Pelatihan tersebut bertujuan agar dapat memberikan pertolongan terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan.
Ada hal mendasar yang menyebabkan pelatihan tersebut diselenggarakan. Hal tersebut didasari karena angka kecelakaan lalu lintas, khususnya roda dua masih sangat tinggi.
Menariknya berdasarkan data dari Kepolisian, pertahun, sekitar 600 orang lebih meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.
"Dalam setahun, sekitar 5600an kecelakaan lalu lintas terjadi. Dengan rincian 600 orang lebih meninggal dunia, 1800 luka ringan, dan sisanya luka ringan. Bahkan, dalam petahun ada 14.000 kendaraan terlibat dalam kecelakaan lalu lintas dengan total kerugian sebanyak 400 Miliar/tahun," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir, di Grab Excellence Center Jakarta, Senin (01/7) lalu.
Tingginya angka angga tersebut, menginisiatif Grab untuk membekali mitranya agar dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
"Acara ini bertujuan agar dapat membantu memberikan pertolongan saat kecelakaan terjadi," kata Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi di waktu dan tempat yang sama.
Tak hanya untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, acara tersebut, juga bertujuan untuk mengapresiasi insiatif para mitra dengan membuat komunitas Unit Reaksi Cepat (URC) Grab yang bergerak dalam bidang kemanusiaan. Atas inisiatif tersebut, Grab ingin merangkul para mitra yang tergabung di URC untuk diberikan pelatihan agar mampu berguna kelak dikemudian hari.
Terkait hal tersebut, ternyata pelatihan tersebut mendapat respon positif dari para mitra. Pasalnya para mitra mengatakan bahwa ketika bekerja sering kali menemui peristiwa yang tidak diingkan, seperti kecelakaan lalu lintas. Namun yang menjadi permasalahan, mereka bingung langkah pertama yang tepat untuk menolong korban.
“Saya nonton saja. Mau bantu tapi takut salah,” ujar mitra Grab, Axel, saat ditanyai mengenai pengalamannya.
Hal senada juga disampaikan oleh mitra GrabCar, Yasri. Di acara tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya pernah mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan ketika membawa penumpang.
“Pernah dapet pengalaman, ketika penumpang yang sedang saya bawa, tiba-tiba dia (penumpang) kambuh (sesak napas),” ujar mitra GrabCar, Yasri.
Menyikapi seluruh permasalahan tersebut, Grab bekerja sama dengan pelatih berkompeten untuk memberikan materi tentang cara melakukan pertolongan pertama.
“Dengan memanfaatkan program pelatihan GrabAcademy, kami bekerja sama dengan pelatih yang kompeten untuk memberikan edukasi tentang tanggap darurat dan bantuan medis bagi ratusan mitra pengemudi,” tambah Neneng Goenadi.