News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Gas di Indonesia USD 5,3/MMBTU, Lebih Murah Dibanding Malaysia dan Thailand

Penulis: Ria anatasia
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASANG SEGEL - Pekerja memasang segel pada setiap tabung gas elpiji 12 kilogram di agen resmi gas elpiji PT Limas Raga Inti, Jalan Emong, Kota Bandung, Minggu (4/1). Terhitung 2 Januari 2015, PT Pertamina telah menaikan harga gas elpiji kemasan 12 kg dari Rp 114.200 menjadi Rp 134.000 per tabung (harga agen). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Jadi, penetapan harga gas berdasarkan keekonomian di setiap mata rantai.

Skema ini cocok diterapkan di Indonesia karena tidak mengikuti harga minyak dan tidak menimbulkan volatilitas.

"Ini yang membuat harga gas di Indonesia cukup stabil," tegasnya.

Kestabilan harga gas terlihat pada catatan harga gas pipa domestik dari tahun 2008 hingga April 2019.

Pada tahun 2008, gas pipa domestik sebesar USD4.83/MMBTU. Sementara, pada April 2019 sebesar USD5,87/MMBTU.

Dalam kurun 11 tahun, gas pipa domestik hanya terkoreksi sebesar USD1,04/MMBTU.

Kalau dibandingkan dengan pergerakan ICP dalam kurun waktu yang sama, fluktuasi ICP punya selisih USD 34,58/barrel.

"Ini sebatas gambaran umumnya," kata Agung.

Kendati demikian, Pemerintah menurutnya akan terus mendorong struktur biaya energi di Indonesia makin kompetitif sehingga harga gas di level plant gate bisa lebih rendah dari rata-rata biaya sekarang, yaitu sebesar USD 9/MMBTU.

"Kami terus mencari formula baru untuk menekan harga gas sampai ke tingkat akhir pengguna," terang Agung.

Untuk diketahui, struktur harga gas domestik di Indonesia ditetapkan berdasarkan biaya gas bumi (60 persen), biaya transmisi (22 persen) dan biaya distribusi + niaga (18 persen).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini