News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Unicorn

Bantah Pernyataan BKPM, Tokopedia Nyatakan Sejak Awal Berinvestasi Langsung ke Indonesia

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya (kanan) berincang dengan VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak (kiri) saat konferensi pers 'Paparan Capaian Ramadan Ekstra 2019 Tradisi Belanja Terbesar Tokopedia' di Jakarta, Rabu (19/5/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Tokopedia membantah pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) yang menyebut Tokopedia sebagai unicorn yang sebenarnya merupakan perusahaan asal Singapura.

"Sejak awal, Tokopedia didirikan selaku PT Indonesia. Saat ini, Tokopedia terdaftar sebagai PMA, dimana seluruh perizinan dari BKPM sudah kami dapatkan," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam pernyataan pers tertulis kepada Tribunnews, Selasa (30/7/2019). 

"Kami juga berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan Indonesia dan menaati seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia," sebutnya.

Nuraini Razak juga menyatakan pihaknya tidak memiliki perusahaan induk di negara lain seperti disebut oleh Kepala BKPM Thomas Lembong yang mengutip hasil riset Google dan Temasek. 

Baca: Budi Gunawan Kini Kerap Tersorot Kamera: Gantikan Peran Luhut hingga Sosoknya yang Kontroversial

"Kami tidak mempunyai induk perusahaan di negara lain. PT Tokopedia sejak awal selalu beroperasi di Indonesia. Kami hanya memiliki anak perusahaan kecil di Singapura untuk mendukung sebagian upaya riset dan pengembangan induk perusahaan Tokopedia yang ada di Indonesia," ungkap Nuraini Razak.

Dia juga menyatakan, seluruh penanaman modal terhadap Tokopedia masuk ke Indonesia sebagai penanaman modal langsung (FDI). "Jadi, seluruh investasi yang diterima Tokopedia masuk melalui induk perusahaan kami di Indonesia," kata dia.

Tidak ada FDI masuk

Sebelumnya, seperti dikutip Kompas.com, Kepala BKPM menyebutkan, empat perusahaan unicorn Indonesia disebut oleh dunia luar sebagai perusahaan asal Singapura.

Keempat perusahaan unicorn tersebut adalah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka. Hal tersebut diketahui Thomas dari hasil riset yang dilakukan oleh Google dan Temasek.

“Di laporan (Google dan Temasek) disebutkan Indonesia ada nol (perusahaan unicorn) dan Singapura 4 (perusahaan),” ujar Thomas di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Baca: Bikin Heboh Sampang! Robi yang Disebut-sebut Hidup Lagi, Kuburannya Kini Ditutup Warga

Thomas menjelaskan, induk dari empat perusahaan unicorn asal Indonesia memang berada di Singapura, sehingga saat ada investor yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, harus terlebih dahulu mampir ke Singapura.

Kepala BKPM Thomas Lembong (TRIBUNNEWS/REYNAS)

“Dan seringkali masuknya itu bukan dalam bentuk investasi tapi oleh induk unicorn Singapura, langsung bayar ke vendor atau supplier Indonesia," kata Thomas.

Atas dasar itu, ketika ada investasi dari luar negeri yang masuk ke empat perusahaan tersebut tak langsung masuk ke Indonesia.

“Jadi yang sedikit membingungkan ada pengumuman bahwa Grab akan investasi lagi sekian dan Gojek baru dapat fundraising, tapi tidak nongol dalam arus modal masuk dalam bentuk investasi. Jawabannya masuk berbentuk investasi ke Singapura, induknya," kata Thomas Lembong seperti dikutip Kompas.com

Empat Unicorn Itu 

Unicorn adalah istilah bagi perusahaan rintisan (startup) yang valuasinya telah mencapai 1 miliar dollar AS. Saat ini Indonesia tercatat memiliki 4 perusahaan unicorn.

Kempat unicorn itu adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

Gojek beberapa waktu lalu telah menyandang status decacorn, naik kelas dari unicorn. Decacorn adalah sebutan bagi perusahaan teknologi yang valuasinya telah mencapai 10 miliar dollar AS ke atas.

Keberhasilan Gojek tersebut sejatinya tidak terlepas dari masifnya injeksi modal yang masuk ke perusahaan besutan Nadiem Makarim tersebut.

Syamsul Anwar, satu dari belasan ribu mitra Gojek yang menerima jaket baru Garuda Super di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2019). Tribunnews.com/Reynas Abdila

Pemberi modal untuk Gojek datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Mereka antara lain adalah Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International, Meituan Dianping

Pada 2018, Gojek sukses menghimpun dana hingga 1,5 miliar dollar AS dari sejumlah investor. Di awal tahun ini juga berhasil meraup dana 1 miliar dollar AS.

Dengan dana besar di tangan, Gojek pun sudah melakukan ragam ekspansi yang tergolong gencar sejak tahun lalu. Seperti ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara dan mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Go-Pay.

Vice President of Marketing Bukalapak Bayu Syerli (kiri) bersama Host BukaTawa Pandji Pragiwaksono saat berbincang disela-sela gelaran perdana BukaTawa by Bukalapak di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Bukalapak menghadirkan BukaTawa berkolaborasi dengan Comika.id yang merupakan wadah bagi pelaku dan pencipta Stand-Up Comedy di Indonesia. Acara tersebut digelar selama tiga hari mulai 19-21 April 2019. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Bukalapak pun menunjukkan ambisinya untuk menyusul Gojek menjadi decaron. Founder dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky menuturkan, Bukalapak menunjukkan pertumbuhan positif tahun lalu, yakni 3 kali lipat.

Pertumbuhan tersebut memupuk harapan Zaky agar Bukalapak menjadi decacorn kedua di Indonesia.

"Mudah-mudahan Bukalapak tahun ini bisa jadi decacorn," ujar Zaky beberapa waktu lalu. Diketahui, Bukalapak telah menjadi perusahaan unicorn di Indonesia dengan valuasi di atas 1 miliar dollar AS pada Januari 2018.

Namun, Zaky masih tertutup terkait berapa valuasi Bukalapak saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini