TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurangi potensi kepadatan di Simpang Susun (SS) Cawang, polisi bersama Jasa Marga Regional JabotabekJabar akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas dengan merelokasi pintu masuk contraflow Jalan Tol Dalam Kota.
Titik awal contraflow yang semula dimulai di Km 1+700 Cawang akan digeser ke Km. 0+200 Halim, dengan titik akhir contraflow yang masih sama, yaitu di Km 8+100 (Senayan).
Regional JabotabekJabar Division Head Jasa Marga Reza Febriano mengatakan, uji coba pergeseran titik awal contraflow ini akan dilaksanakan dalam 2 (minggu ke depan selama lima hari kerja, yaitu hari Rabu-Jumat, 7-9 Agustus 2019 dan Senin-Selasa, 12-13 Agustus 2019, setiap pukul 06.00 - 10.00 WIB (waktu pelaksanaan berlaku tentatif, sesuai kondisi lalu lintas)
Reza Febriano menambahkan, dengan digesernya titik awal contraflow, maka pengguna jalan tol yang dapat menggunakan jalur contraflow hanya mereka yang berasal dari arah Halim saja atau dari arah Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Baca: Mobil Pintar Ini Bisa Jadi Penolong Saat di Rumah Mati Listrik
“Ini juga yang menjadi dasar dari dipindahkannya titik awal contraflow. Berdasarkan hasil evaluasi, banyak sekali kendaraan yang crossing memaksa masuk di titik awal contraflow sebelumnya, di Km 1+700 Cawang, terutama lalu lintas dari arah Jalan Tol Jagorawi,” jelas Reza.
Baca: Pilihan MPV Berharga Murah di Jawa Barat
Reza menilai hal ini memicu terjadinya konflik ( weaving ) yang mengakibatkan gangguan lalu lintas dan dapat membahayakan pengguna jalan.
“Kami harap uji coba ini berjalan dengan efektif, sehingga dengan berkurangnya konflik lalu lintas di SS Cawang tersebut dapat memberikan manfaat untuk pengguna jalan, tidak hanya lebih lancar namun juga jauh lebih aman,” ujar Reza.
Reza menyatakan pihaknya dan akan terus melakukan sosialisasi, diantaranya melalui media sosial, spanduk, dan Variable Message Sign (VMS) untuk perubahan titik awal contraflow ini.