News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis: Listing UKM Potensial Patut Menjadi Incaran

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Direktur Utama OPMS, Meilyna Widjaja menjelaskan sektor industri pengolahan khususnya logam dasar selalu bertumbuh positif dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Untuk 2017 dan 2018 sektor ini bertumbuh 5,87 persen dan 8,99 persen.

Hal ini didukung oleh menguatnya sektor logam dasar ditopang dengan industri penunjang lain yaitu konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif yang merupakan konsumen utama dari logam dasar.

Begitu juga pemerataan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi (jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan), power plant, dan bendungan memberikan efek yang sangat baik bagi sektor logam.

“Kami melihat peluang bisnis besi scrap ini sangat besar karena kebutuhan akan bahan dasar logam dasar selalu bertumbuh positif. Dengan fundamental ini, kami ingin terus meningkatkan kapasitas kami dalam menghasilkan besi scrap,” tutur Meilyna.

OPMS, sebagai perusahaan pioneer besi scrap kapal bekas terbesar di Indonesia, setahun memotong sebanyak 8-10 kapal bekas.

Kapal bekas yang menjadi target merupakan kapal yang melebihi usia operasional dan tidak bisa diasuransikan lagi yakni kapal berusia sekitar 25 tahun ke atas.

Sepanjang 2019, OPMS menargetkan menjual 24 ribu ton besi scrap hasil pemotongan dari kapal-kapal bekas.

Untuk merealisasikan target tersebut OPMS akan terus menambah kontrak pembelian kapal bekas dan sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pelayaran di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini