Karena sebelum ke BRI, ia juga pernah ditugasi sebagai wakil direktur utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama dua tahun sejak 2015.
Pada tahun 2007 hingga 2015, Suprajarto menjabat Direktur Jaringan dan Layanan di BRI.
Adapun latar belakang pendidikan dia adalah gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister Manajemen Pemasaran dafi Universitas Padjajaran Bandung.
Di universitas yang sama, ia menyelesaikan program doktoral di bidang Manajemen Bisnis.
Tak pernah dikomunikasikan
Suprajarto mengaku tak pernah diajak bicara oleh Kementerian BUMN terkait pencopotan dirinya dari Dirut BRI.
Mengenai jabatan barunya di BTN pun tak pernah ada pembicaraan sebelumnya.
“Saya sendiri baru tahu setelah membaca dari media bahwa saya ditetapkan menjadi Dirut BTN. Dimana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini apalagi musyawarah,” kata Suprajarto.
Tak ada masalah dengan Menteri BUMN
Suprajarto mengaku tak pernah punya masalah dengan Menteri BUMN Rini Soemarno sebelum dirinya dicopot dari posisi orang nomor satu di bank pelat merah tersebut.
Setelah dicopot dari BRI, Suprajarto ditunjuk untuk menjadi Dirut Bank Tabungan Negara (BTN). Namun, Suprajarto menolak jabatan tersebut.
“Saya enggam pernah ada masalah sama orang. Selama ini saya bekerja secara profesional,” kata Suprajarto di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suprajarto, Mantan Dirut BRI yang Tolak Jadi Dirut BTN "