TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (persero) memprediksi ada 27 juta pelanggan 900 VA tak akan lagi mendapat subsidi dari pemerintah pada Januari 2020.
Hal ini ini merupakan dampak dari penurunan alokasi subsidi energi.
Sebab, pada 2020 nanti Anggaran subsidi listrik hanya Rp 54,8 triliun.
“Nyambungnya kan 3 jutaan tiap tahun, nah kita prediksi Januari besok jumlahnya jadi 27 juta (pelanggan 900VA)," ujar Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Baca: Teknologi Ultra Fast Charging SPLU PLN Bisa Ngecas Kendaraan Listrik dalam 20 Menit
Djoko menjelaskan, kebijakan tersebut dilakukan agar subsidi yang diberikan pemerintah tepat sasaran.
Sebab, pemerintah saat ini menganggap pelanggan PLN dengan kapasitas 900 VA masuk dalam kategori mampu.
“Itu kan isu lama ya sebenarnya, bahwa subsidi itu harus terarah, tepat sasaran. PLN minta itu tepat sasaran,” kata Djoko.
Sebelumnya, Pemerintah mencabut subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA pada 2020.
Demikian salah satu hasil rapat panitia kerja anggaran di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Selama ini pemerintah masih membarikan subsidi kepada 24,4 juta pelanggan listrik 900 VA.
Padahal pelanggan tersebut merupakan rumah tangga mampu.
Baca: DFSK Pamerkan Mobil Listrik E3 di Indonesia Electric Motor Show 2019
Adapun pelanggan 900 VA yang masuk kategori miskin hanya 7,17 juta rumah tangga.
Pada usulan di RAPBN 2020, Kementerian ESDM mengusulkan subsidi listrik Rp 62,2 triliun.
Namun demkian, setelah rapat dengan Panjang Anggaran subsidi listrik menjadi Rp 54,8 triliun.
Angka subsidi listrik 2020 ini juga lebih kecil dari anggaran subsidi listrik pada 2019 yang sebesar Rp 65,3 triliun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN Perkirakan Ada 27 Juta Pelanggan 900 VA yang Dicabut Subsidinya" (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)