Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/9/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya perbaikan secara menyeluruh terhadap ekosistem investasi.
"Akhirnya saya minta perbaikan menyeluruh terhadap ekosistem investasi mulai dari regulasi, perizinan, insentif perpajakan, pertanahan sampai bisang ketenagakerjaan dan keamanan," ucap Jokowi.
Baca: Presiden Jokowi Dapat Penghargaan Tertinggi Insinyur se-Asean dari AFEO
Untuk mencapai hal itu, menurut Jokowi diperlukan satu kunci, yakni reformasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini, Indonesia bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat investasi.
"Saya yakin kita bisa menghadapi, karena kuncinya itu reformasi. Terlebih kita menghadapi menurunnya pertumbuhan ekonomi global," ungkap Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta para menterinya untuk kerja cepat jangan sampai tertinggal dengan negara-negara pesaingin yang terus berlomba-lomba menarik investasi.
Dia tidak segan membeberkan dari 33 perusahaan tidak ada satupun yang berinvestasi ke Indonesia.
Menurutnya, ini menjadi catatan besar bagi Indonesia.
Baca: KCN Dukung Masuknya Investasi Lebih Deras
"Saya ceritakan kemarin 33 perusahaan tidak ada satupun yang ke Indonesia. Itu jadi catatan besar bagi kita. Sampai sekarang saya sering menerima keluhan para investor yang menghadapi kendala karena regulasi yang berbelit," ungkap Jokowi.
"Situasi yang mereka hadapi akan memberikan citra negatif, promosi yang tidak baik karena dibandingkan dengan negara lain, mereka perizinannya betul-betul jauh lebih cepat, lebih sederhana dan memberikan insentif yang jauh lebih menarik," tambah Jokowi.