Kendati demikian, properti adalah produk yang proses pembeliannya tidak bisa dilakukan 100 persen online.
Pasalnya, karakteristik produk yang berbeda sehingga konsumen wajib mengunjungi dan mengetahui produk secara fisik.
"Yang menarik adalah pemanfaatan aplikasi digital dalam bisnis properti apakah bisa merespon persaingan dengan baik atau tidak, terutama jaringan para agen properti yang ada," kata Raja.
Pembiayaan Syariah
Ketua Umum KPMT, Pramono Dewo mengatakan, adanya kegiatan ini membuka dan menguatkan jaringan pengusaha properti Muslim yang ingin hijrah ke bisnis dan pembiayaan berbasis Syariah.
"Kegiatan ini untuk mengajak para pengusaha properti dan umum untuk tidak takut serta memahami bisnis properti bisa dilakukan dengan sesuai kaidah Syariah," kata Pramono.
Lebih lanjut Pramono mengatakan soal pembiayaan Syariah akan diarahkan kepada konsep berserikat agar potensi bisnis properti bermunculan.
Menurut Pramono yang berlatar belakang teknik sipil lulusan Trisakti ini, hingga kini dunia perbankan masih sulit memberikan pembiayaan di sektor konstruksi. Untuk itulah konsep berserikat dijadikan solusi untuk membuka peluang bisnis.
"Perbankan masih sulit membiayai bisnis properti, kecuali untuk BUMN. Dengan konsep ini akan membuka peluang baru untuk maju bersama, keroyokan sifatnya," imbuh Pramono.
Kedepannya Pramono menilai, dengan semakin besarnya anggota komunitas akan semakin bagus.
Situasi ini akan melahirkan pemikiran bersama yang pada akhirnya mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung para pebisnis yang memiliki modal terbatas.
"Sudah saatnya pemerintah mememberikan dukungan melalui kebijakan yang berpihak pada pebisnis seperti ini," katanya.