Hingga medio Juni 2019, Bank Index telah menghimpun DPK sebesar Rp 7,12 triliun. Dengan total penghimpunan ini, DPK Bank Index telah mengalami pertumbuhan sebesar 6,15 persen dibanding Desember 2018.
Kenaikan DPK ini turut disumbang oleh giro, tabungan dan deposito, masing-masing naik sebesar 18,67 persen, 17,27 persen dan 3,98 persen.
Jika dibandingkan dengan target yang tercantum dalam proyeksi rencana bisnis 2019, realisasi DPK tersebut telah mencapai 102,31 persen.
Di sektor penyaluran kredit, Bank Index masih berfokus pada segmen Small Medium Enterprises (SME), dan sektor bisnis yang sesuai dengan risk appetite yang sudah disepakati serta kecepatan dalam proses yang dapat membantu pertumbuhan kredit di Bank Index.
“Produk unggulan yang menyumbang pemberian kredit kami adalah fokus pada pinjaman untuk membiayai modal kerja khususnya industri perdagangan, tentunya dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan pendekatan yang prudent," tambah Gimin.
Dengan strategi kredit ini, Gimin berharap target kredit Bank Index sepanjang 2019 dapat tercapai.
Hingga Juni 2019, penyaluran kredit Bank Index sudah mencapai Rp 6,62 triliun, dari target sampai dengan akhir 2019 sebesar Rp7,05 triliun.
Jumlah ini naik 3,99% dibandingkan akhir Desember 2018. Sepanjang lima tahun terakhir, Bank Index mencatatkan pertumbuhan kredit per tahun (Compound Average Growth Rate – CAGR) sekitar 7 persen.
Selain menggenjot DPK untuk mencapai target bisnis, Bank Index juga menargetkan pertumbuhan kredit untuk pengembangan bisnis sepanjang 2019.
Hal ini tercermin dalam proyeksi Rencana Bisnis Bank Index yang menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10,73 persen.
“Strategi ini diharapkan dapat menekan cost of fund bank secara signifikan, selain itu kami jug akan terus mempertajam fokus usaha pada segmen pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis,” kata Gimin. (Reynas/Tribunnews/*)