Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Jasa Marga Jalan Layang Cikampek, Djoko Dwijono menjelaskan tarif tol layang Jakarta-Cikampek II yang akan mulai beroperasi awal Desember 2019 diusulkan Rp 1.250 per kilometer (km) sesuai dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"PPJT-nya Rp 1.250 per kilometer. Kami lagi pembahasan alot, karena masing-masing harus tercapai tujuannya, baik Jasa Marga dan pemerintah yang mewakili masyarakat," kata Djoko Dwijono saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Minggu (23/9/2019).
Djoko menambahkan tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan terintegrasi dengan Tol Jakarta-Cikampek yang telah beroperasi.
"Tarifnya terintegrasi, atas dan bawah akan jadi satu begitu usulan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujar Djoko.
Tol Layang Japek memiliki panjang 36,3 kilometer dari Gerbang Tol Cikunir dan berakhir di Karawang Barat atau Karawang Timur.
Direncanakan tol ini akan dilengkapi empat emergency bay (parking bay untuk keadaan darurat) serta dua emergency exit.
Pangkas Waktu Lebih dari Setengah Jam
Sementara itu Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menginstruksikan operator dan stakeholder agar proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) dapat memangkas banyak waktu.
"Menurut saya kalau bisa jangan cuma setengah jam. Kalau biasa ke Bandung saat macet-macetnya lima jam, dengan adanya tol layamg paling tidak jadi tiga jam," kata Budi Karya Sumadi saat meninjau Tol Japek II, Bekasi, Minggu (22/9/2019).
Menteri Budi menjelaskan harus ada rekayasa sebelum Tol Layang Japek ini dioperasionalkan secara resmi awal Desember 2019.
Baca: Bea Cukai Dan Karantina Kerja Sama Gagalkan Penyelundupan Tanaman Lewat Teluk Nibung
"Kalau ini beroperasi sehingga memberikan manfaat yang maksimal. Terutama soal safety, tidak ada outlet, ini juga jadi perhatian kami. Ini harus diskenariokan dalam keadaan terburuk," ucap Budi.
Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), Djoko Dwijono memastikan, konstruksi fisik rampung pada Oktober ini.
Pekerjaan fisik telah mencapai 96,5 persen.